Pria di Sukabumi Nekat Akhiri Hidup, Diduga Terlibat Judol

- Pria nekat akhiri hidup dengan cara gantung diri di toilet rumahnya
- Sempat berbincang dengan mertua sebelum ditemukan tewas, diduga terlibat judi online
- Penyebab masalah keluarga dan penolakan autopsi oleh keluarga korban
(Penafian: artikel ini memuat informasi tentang bunuh diri. Pembaca diharapkan lebih bijak)
Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Seorang pria berinisial WS (35 tahun) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di toilet rumahnya, Kamis (25/9/2025). Jasadnya ditemukan oleh anggota kepolisian setelah keluarga melaporkan kejanggalan.
Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi di Kampung Cigadog RT 02/08 Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. WS diduga bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali kabel berwarna hitam.
1. Sempat berbincang dengan mertua
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat mengobrol dengan mertuanya pada pukul 11.30 WIB.
"Kemudian korban izin untuk pergi ke wc, namun karena terlalu lama sehingga mertua korban mengecek keberadaan korban. Adapun kondisi kamar mandi dalam keadaan terkunci. Lalu mertua korban memanggil warga sekitar untuk membantu mengecek, namun warga tidak berani untuk membuka pintu," kata Astuti saat dikonfirmasi IDN Times.
Lebih lanjut, warga pun melaporkan kejadian tersebut ke pos bunderan Sukaraja yang kemudian anggota lalu lintas bersama warga sekitar mendobrak pintu kamar mandi.
"Kondisi korban sudah dalam keadaan tergantung terikat oleh tali kabel yang menggantung di plafon wc," ungkapnya.
2. Penyebab masalah keluarga
Dari keterangan istri korban berinisial RY (33) kepada polisi, penyebab korban nekat mengakhiri hidup karena masalah internal keluarga. Korban juga sering terlibat cekcok dengan istrinya. Meski demikian, polisi mendalami dugaan penyebab judi online.
"Penyebab permasalahan korban sehingga melakukan gantung diri diketahui karena masalah internal keluarga. Dugaan kami dia terlibat judol karena kabar dari mertuanya dulu sempat dikasih modal usaha untuk buka percetakan, namun uangnya tidak ada dan percetakan pun gak jadi."
"Keterangan warga setempat pun bahwa korban dulunya memiliki mobil dan motor namun sekarang sudah tidak ada," kata Kanit Reserse Polsek Sukaraja AKP Hendra Gunawan menambahkan.
3. Keluarga menolak autopsi
Atas peristiwa tersebut, keluarga korban memilih untuk menolak autopsi. "Yang mana dibuatkan surat penolakan autopsi oleh pihak keluarga," ujarnya.
Pihak kepolisian sendiri telah melakukan olah TKP, mencari saksi-saksi, berkoordinasi dengan Unit Indentifikasi Polres Sukabumi Kota dan pengecekan fisik atau visum luar terhadap jenazah.