Selain Longsor dan Banjir, Sekda Jabar Ingatkan Potensi Sesar Lembang

- Banjir dan longsor terjadi di Jawa Barat, dengan ratusan orang terdampak.
- Potensi gempa bumi dari Sesar Lembang mengancam tujuh wilayah di luar Bandung Raya.
- Sekda Jabar memerintahkan mitigasi dini dan memberikan instruksi kepada masyarakat untuk bertindak saat terjadi gempa bumi.
Bandung, IDN Times - Bencana alam banjir dan longsor terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat. Mulai dari banjir di Sukabumi, juga longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung yang membuat tiga orang tertimbun dan ratusan orang terdampak.
Berdasarkan peta kajian risiko bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar hampir seluruh wilayah terdapat potensi bencana alam longsor dan juga banjir. Namun, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, selain potensi bencana tersebut ada juga yang harus diwaspadai yaitu aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang.
"Teman-teman, jangan lupa kita punya potensi bencana gempa bumi sesar Lembang. Sesar Lembang ini ada berapa puluh kilometer begitu terbentang dari Bandung Barat sampai Kabupaten Bandung," ujar Herman, Senin (8/12/2025).
1. Potensi merusak daerah lain di luar Bandung Raya

Herman menjelaskan, potensi kerusakan dari sesar Lembang ini bisa berdampak ke kabupaten dan kota lainnya di luar wilayah Bandung Raya. Berdasarkan data yang ia kantongi, kerusakan dari aktivitas gempa bumi tersebut bisa ke tujuh wilayah.
"Dampaknya di tujuh kabupaten kota yakni Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Subang. Itu yang akan terkena dampak," ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Jabar pun tidak berharap peristiwa gempa bumi dari aktivitas sesar tersebut terjadi. Hanya saja, kata Herman, fakta sudah membuktikan bahwa sesar itu bergerak setiap tahunnya.
"Tentu kami tidak berharap sesar Lembang tidak bergerak. Tapi faktanya empat milimeter sesar bergerak setiap tahunnya," ucapnya.
2. Potensi Sesar Lembang harus dimitigasi sejak dini

Dengan begitu, Herman menginstruksikan agar wilayah dengan potensi terkena dampak Sesar Lembang mulai melakukan mitigasi sejak dini agar tidak memperburuk dampak yang akan terjadi nantinya.
"Tentu kami harus antisipasi terjadi bencana gempa bumi akibat Sesar Lembang itu. Dan gempanya bisa menembus enam sampai tujuh magnitudo. Itu sangat kencang sekali, sangat besar. Karena itu yang harus kita lakukan adalah mitigasi bencana," katanya.
3. Penanganan gempa harus dengan Gerakan Merunduk Lindungi Kepala

Selain mitigasi yang dilakukan pemerintah daerah, masyarakat juga harus mengerti cara bertindak ketika gempa bumi terjadi. Salah satunya dengan melindungi kepala, misalya berlindung di bawah meja dan tempat aman lainnya.
"Apabila ada bencana gempa, baik karena Sesar Lembang ataupun yang lain, harus dilakukan adalah Gempa (Gerakan Merunduk Lindungi Kepala). Jadi bukan lari, yang pertama adalah gerakan merunduk lindungi kepala. Baru lihat sikon baru lari menyelamatkan diri," kata Herman.


















