Sekolah Rakyat Dimulai Pekan Depan, Kemensos: Persiapan Sudah 99 Persen

- Program Sekolah Rakyat dimulai serentak pada Senin, 14 Juli 2025
- Sekolah Rakyat Poltekesos Bandung akan melakukan tes kesehatan selama dua hari
- 99% persiapan Sekolah Rakyat di Jawa Barat sudah selesai, murid direkrut melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN)
Bandung, IDN Times - Program Sekolah Rakyat direncanakan mulai berlangsung secara serentak pada Senin (14/7/2025). Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono memastikan saat ini persiapannya masih belum 100 persen, dan ditargetkan baru selesai semuanya besok.
Agus pun turut memantau perkembangan Sekolah Rakyat di Poltekesos Kota Bandung di mana ada sebanyak 100 siswa yang nantinya akan belajar di jenjang SMA dengan sistem asrama. Dia memastikan belum semua persiapannya beres.
"Kami melakukan pengecekan karena waktunya tinggal dua hari ya, hari Senin tanggal 14 Juli besok, sekolah rakyat sudah mulai dibuka, siswanya sudah masuk," ujar Agus saat ditemui di lokasi, Sabtu (12/7/2025).
1. Tinggal beberapa hal kecil yang belum beres

Sekolah Rakyat Poltekesos Bandung nantinya akan melakukan tes kesehatan untuk para murid selama dua hari. Agus pun sudah melihat langsung kondisi fasilitas asrama dan sekolah di mana ada laboratorium bahas dan komputer, dapurnya, tempat makan, dan tempat tidur.
"Semuanya aman, tinggal hal-hal yang kecil yang nanti harus diselesaikan misalnya spray. Ya, mungkin besok pada hari Minggu semuanya sudah beres sehingga pada waktu pembukaan sekolah di tanggal 14 Juli sudah aman," katanya.
Saat disinggung mengenai persiapan Sekolah Rakyat lainnya di Jawa Barat apakah sudah seluruhnya siap, Agus memastikan belum mengecek secara keseluruhan. Hanya saja, berdasarkan laporan dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia yang memiliki Sekolah Rakyat sudah siap untuk diresmikan.
"Saya belum cek ya, saya belum cek, tapi kemarin semalam kami rapat pimpinan di Kemensos semua laporan yang kami terima hampir 99 persen beres. Gitu loh," katanya.
2. Belum mengecek secara keseluruhan

Jika memang ditemukan kekurangan di salah satu sekolah, Agus memastikan hal tersebut akan di cek secara langsung dan diperbaiki. Karena sudah ada pembagian tanggung jawab untuk pelaksanaan program ini.
"Kalau misalkan memang ada masalah ya ini masih ada waktu. Kami sudah menyiapkan tim berlapis-lapis. Ya, dari nanti Pemkab ada kepala sentra, ada kepala Diklat termasuk PIC ya," ujar Agus.
"Dari Kemensos kami kirim ke sana untuk mengawasi proses persiapan menuju tanggal 14 Juli 2025. Semua kebutuhan nanti bisa diselesaikan karena masih ada waktu," sambungnya.
3. Siswa-siswi dipastikan sudah sesuai data kemiskinan

Agus kemudian mengklaim semua murid yang masuk dalam Sekolah Rakyat sudah sesuai dengan aturan dimana rekrutmen dilakukan melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) di desil 1 atau masuk kategori miskin, dan miskin ekstrem.
Petugas juga melakukan pengecekan langsung di lapangan, tidak sembarang mencomot siswa di luar kategori desil 1 tersebut.
"Dari Kemensos yang diwakili oleh pendamping PKH, dari BPS ya, kemudian Pemkab juga diwakili oleh Dinsos. Jadi siswa-siswa yang kemudian sudah kami ground chek, kami assesment oleh Bupati atau Wali.Kota diteken. Ditandatangani ya itu calon siswanya," katanya.
"Setelah assesment ini ditandatangani oleh Bupati atau Walikota kemudian diserahkan ke Kemensos. Itu calon siswanya ya," ucapnya.