Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Saat Cacing Merenggut Nyawa Raya, Dinsos Akui Ada Birokrasi Berbelit

ilustrasi cacing tanah (pixabay.com/Eukalyptus)
ilustrasi cacing tanah (pixabay.com/Eukalyptus)
Intinya sih...
  • Proses pengaktifan BPJS terkendala tunggakanMenurut Dinsos, data keluarga Raya tidak valid dan jaminan kesehatan masuk skema PBI Pemda ternyata menunggak.
  • Dinsos bantah tudingan ‘saling lempar’Iwan membantah adanya saling lempar tanggung jawab antara Dinsos dan Dinkes terkait kasus Raya.
  • Kadinsos: Ini jadi pembelajaran agar tak ada ‘Raya-Raya’ berikutnyaKepala Dinsos Kabupaten Sukabumi menyatakan bahwa tragedi ini menjadi evaluasi serius untuk memastikan kasus serupa tidak terulang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Kasus kematian Raya (4), balita asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan akibat infeksi cacing, memunculkan sorotan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, keluarga Raya masuk kategori miskin, tetapi jaminan kesehatan tidak aktif sehingga penanganan medis sempat terhambat.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kabupaten Sukabumi, Iwan Triyanto, menjelaskan bahwa masalah bermula dari ketidaksinkronan data kependudukan dan bantuan sosial.

"Pas dicek di database SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation), data keluarga Raya tidak valid. Di Dukcapil pun belum sinkron, baru nama ayahnya saja (Udin) yang muncul. Ibu (Endah) dan Raya belum tercatat," kata Iwan, Rabu (20/8/2025).

1. Proses pengaktifan BPJS terkendala tunggakan

Ilustrasi BPJS Kesehatan (IDN Times/Rahmat Arief)
Ilustrasi BPJS Kesehatan (IDN Times/Rahmat Arief)

Menurut Iwan, Dinsos kemudian melakukan konsolidasi bersama pihak desa, kecamatan, BPJS, dan Dinkes. Hasilnya, data keluarga akhirnya bisa dimunculkan. Namun ketika dicek, jaminan kesehatan yang digunakan masuk skema PBI Pemda (Penerima Bantuan Iuran dari Pemerintah Daerah) ternyata menunggak.

"Preminya nunggak, jadi harus ikut program rehab. Kami langsung komunikasi dengan BPJS dan pimpinan agar segera diaktifkan kembali. Alhamdulillah sudah ada titik terang, tinggal pengaktifan di BPJS," jelasnya.

Iwan menekankan bahwa keterlambatan terjadi karena lambatnya usulan dari desa, bukan karena Dinsos tidak peduli. "Kami tetap berkoordinasi. Hanya saja, informasinya ke Dinsos baru muncul setelah kondisi sudah parah," ujarnya.

2. Dinsos bantah tudingan ‘saling lempar’

ilustrasi berdebat (pexels.com/ August de Richelieu)
ilustrasi berdebat (pexels.com/ August de Richelieu)

Kasus Raya sempat memunculkan kritik publik, termasuk dari relawan yang menyebut birokrasi menghambat penyelamatan. Namun Iwan membantah tudingan adanya saling lempar tanggung jawab.

"Seolah-olah Dinsos salah, Dinkes salah. Padahal kami sudah berupaya. Hanya saja informasi dari relawan tidak pernah disampaikan langsung ke Dinsos. Tau-tau sudah viral di medsos," tegasnya.

Menurut Iwan, pemerintah daerah sebenarnya sudah melakukan langkah konkret. Ayah Raya kini sedang dirawat di RS Welas Asih karena ODGJ, sedangkan ibunya yang diduga mengidap penyakit TBC dirujuk ke RS Cisarua, Bandung.

3. Kadinsos: Ini jadi pembelajaran agar tak ada ‘Raya-Raya’ berikutnya

ilustrasi cacing gelang (commons.wikimedia.org/SuSanA Secretariat)
ilustrasi cacing gelang (commons.wikimedia.org/SuSanA Secretariat)

Kepala Dinsos Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, menambahkan bahwa tragedi ini menjadi evaluasi serius. Menurutnya, sistem perlindungan sosial sudah ada, namun sering tidak berjalan karena alur komunikasi dari desa hingga kabupaten terputus.

"Kalau saja sistem itu berjalan dari awal, saya yakin tidak akan separah ini. Ada RT, RW, kades, bidan desa, puskesmas. Semua sudah ada alurnya. Tapi faktanya memang birokrasi kita berbelit," ujar Wawan.

Ia menegaskan, Pemkab akan merapatkan barisan untuk memastikan kasus serupa tidak terulang. "Ini pembelajaran besar. Jangan sampai ada lagi ‘Raya-Raya’ yang lain. Kita harus cepat tanggap, terutama untuk warga miskin yang sakit," ucapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us