Program MBG Diharapkan Tekan Kasus Stunting di Kabupaten Bandung

Bandung, IDN Times - Kasus stunting dan gizi buruk masih menjadi persoalan di sejumlah daerah, salah satunya terjadi di Kabupaten Bandung. Kasus gizi buruk ini akan berbahaya bila tidak segera ditangani sejak dini.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang Komisi IX DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) diharapkan menjadi solusi dan langkah yang tepat untuk menekan kasus tersebut.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, DPR bersama BGN terus melakukan sosialisasi program MBG dengan tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia. Acara sosialisasi program MBG dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romaya, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional Wahyudi Indrayana, serta pengamat politik Uya Mulyana.
1. MBG targetkan 4 elemen utama penerima manfaa

Anggota Komisi IX DPR RI, Asep Romy Romaya menjelaskan bahwa progam Makan Bergizi Gratis ini akan menaretkan 4 elemen utama yakni bayi usia 1 sampai 2 tahun, anak-anak, ibu menyusui, dan ibu hamil untuk mengurangi rasio angka gizi buruk di khususnya di Kabupaten Bandung.
“Hadirnya program MBG diharapkan akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, mencukupi gizi ibu hamil, dan membantu menanggulangi stunting,” ucap Asep Romy Romaya.
Disisi lain, program MBG juga akan membantu sektor perekonomian lokal di mana dapur MBG membeli bahan masakan dari pengusaha lokal atau dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
“Program MBG akan membuka lapangan kerja baru untuk ditempatkan di dapur sehat, satu dapur sehat membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit yakni berkisar 45-50 petugas,” tambah Asep.
2. Harapan untuk mencapai Indonesia Emas 2045

Sementara itu, staff Ahli Badan Gizi Nasional, Wahyudi Indrayana mengatakan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045 program MBG ini menjadi langkah untuk mengembangkan individu yang berkualitas.
Ia melanjutkan bahwa individu dengan gizi yang terpenuhi akan memberikan kesehatan dan memicu potensi individu untuk lebih berkembang.
“Dengan individu yang berkembang ini tentu akan membantu Indonesia untuk lebih bersaing di kancah global di masa mendatang,” imbuh Wahyudi Indrayana.
3. Dorong perekonomian lokal di Kabupaten Bandung

Sementara itu, pengamat politik Uya Mulyana, menanggapi progam ini dengan baik. Pemerintah Daerah siap berkomitmen mendukung Program MBG, antara lain melalui penyediaan lahan serta mendorong partisipasi masyarakat yang memiliki modal untuk membangun Dapur (SPPG).
“Keberadaan Dapur (SPPG), khususnya di Kabupaten Bandung, diyakini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, antara lain melalui peningkatan perekonomian lokal dan penyerapan tenaga kerja,” tutup Uya Mulyana.
Partisipasi aktif dari masyarakat, mulai dari sekolah, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat lokal, diharapkan mampu memperkuat sistem pengawasan pangan yang partisipatif dan menyeluruh. Melalui sinergi ini, diharapkan lahir generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif, sebagai pondasi kuat dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.