Potret Warga Bandung Berbelanja di Kings Mal Jelang Lebaran

Salah seorang warga Kota Bandung, Adrian mengatakan, antrean panjang terjadi sudah dari beberapa jam sebelumnya. Selain itu pengunjung terlihat tidak tertib dalam melakukan sosial distancing.

"Awalnya mah ikut antre, tetapi langsung pergi lagi. Itu antrean tidak sesuai juga sama garisnya," ujar Adrian saat ditemui di lokasi.

Kota Bandung masih masuk dalam masa pandemik COVID-19. Dari peristiwa banyaknya kunjungan ke mal dan sejumlah pusat perbelanjaan lainnya dikhawatirkan akan menaikan kasus COVID-19.

"Jangan sampai kayak India lah kita, kasus naik drastis. Ini saya juga baru keluar ke wilayah perkotaan dan ternyata ramai massa yah," katanya.

Pemerintah Kota Bandung seharusnya sudah melakukan pencegahan sejak dini, sebelum banyaknya masyarakat berbelanja di toko modern seperti sekarang. Ia berharap, jangan ada lagi penambahan kasus dari libur panjang.

"Saya minta jangan sampai kayak begini lagi pas besok habis lebaran. Ini kan takutnya kemana-mana, bahaya," kata dia.

Seharusnya, kata dia, Pemerintah Kota Bandung sudah bisa mengantisipasi dengan menambah petugas atau Satgas COVID-19 di pusat perbelanjaan. Sementara, kondisi di lapangan, sangat minim terlihat petugas.

IDN Times mencoba menghubungi General Affair The Kings Shopping Centre Yoel Malkhia melalui pesan WhatsApp. Namun, sayang pesan yang disampaikan belum direspons. 

Peraturan Wali Kota (Perwal) nomor 28 perubahan ke empat atas Perwal nomor 1 tahun 2021 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara Proporsional dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19.

Dalam peraturan baru ini terdapat sejumlah pasal yang mengatur untuk membatasi seluruh operasional sektor yang diizinkan beroperasi. Pasal 14 dituliskan jika kapasitas untuk pusat perbelanjaaan hanya 50 persen.