Persoalan Batas Wilayah Bakal Jadi Materi pada Retret Kepala Daerah di IPDN

- 86 kepala daerah ikut retret di IPDN Jatinangor
- Kampus IPDN dipilih karena semangat pengabdian dan melayani warga
- Kepala daerah diminta tidak lupa dengan program besar pemerintah
Sumedang, IDN Times - Batas wilayah saat ini sedang ramai diperbincangkan usai adanya persengkataan di Aceh dan Sumatera Utara terkait empat pulau. Untuk memastikan persoalan ini tidak terulang, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan memberikan materi mengenai hal tersebut.
"Ya nanti ada Dirjen Adwil dari Kemendagri, Pak Safrizal akan menyampaikan materi tentang itu. Tentang batas desa karena sebagian besar desa juga belum tuntas garis batasnya. Kemudian tentang senketa wilayah, penaikan garis batas, kodifikasi dan lain-lain itu akan disampaikan di Pak Safrizal," kata Wamendagri Bima Arya, Minggu (22/6/2025).
Menurutnya, saat ini banyak kejadian terbaru yang mungkin belum diketahui seluruh kepala daerah. Peristiwa tersebut pun akan disampaikan dalam materi sehingga ini menambah perspektif masing-masing untuk mengatasi persoalan yang ada.
1. Ada 86 kepala daerah ikut serta dalam kegiatan ini

Sebanyak 86 kepala daerah akan mengikuti retret kepala daerah gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang. Mereka telah tiba hari ini, Minggu (22/6/2025) siang dan disambut para praja IPDN.
Bima Arya mengatakan, pemilihan IPDN sebagai tempat retret karena kampus ini sudah lebih dari 30 tahun menyiapkan, mencetak, hingga menggodok para calon aparat pelayan warga. Setelah belajar selama empat tahun mereka disebar ke seluruh penjuru negeri untuk memastikan bisa melayani warga sebaik-baiknya.
"Dengan semangat melayani, dengan semangat pengabdian, menjadi tuan rumah bagi Kepala Daerah Peserta Retret Gelombang II dengan spirit yang sama, dengan harapan yang sama, dengan tujuan yang sama," kata Bima Arya.
2. Tidak ada hal lain selain mengabdi

Dia menuturkan bahwa kepala daerah adalah orang yang dipilih rakyat di daerahnya. Maka, sebagai pemimpin daerah tidak ada hal lain yaitu memastikan diri untuk melayani warga.
Bima pun meminta mereka agar tidak membedakan siapapun untuk menerima layanan dari pemerintah. Ini sejalan dengan kampus IPDN yang sangat beragam prajanya.
"Seluruh Nusantara sangat terasa ada di kampus ini. Tidak dibedakan berdasarkan etnis, tidak ada perbedaan berdasarkan latar belakang suku. Semua ada dalam bingkai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika," kata dia.
3. Jangan lupa dengan gagasan besar Presiden RI

Politikus PAN ini pun meminta para kepala daerah yang ikut dalam retret gelombang II ini tidak lupa dengan program besar pemerintah. Meski menjadi pemimpin di daerahnya tapi program besar Indonesia dalam lima tahun ke depan harus diutamakan.
"Kepala daerah juga memahami gagasan besar dari Presiden Republik Indonesia. memahami, melaksanakan dan mengakselerasikan program Astacita. Kami berharap, karena semua bersama-sama dengan wakil agak berbeda dengan gelombang pertama, kami berharap hari-hari yang ada di sini menambah kekompakan kepala daerah dan wakilnya," ungkap Bima.