Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjelasan Video Viral Warga Garut Lari ke TKP Amunisi yang Meledak

Ledakan di Garut (https://www.indonesiamove.com/nasional/991274808/tni-ad-jelaskan-kronologi-ledakan-saat-pemusnahan-amunisi-di-garut-korban-dievakuasi-ke-rsud)
Ledakan di Garut (https://www.indonesiamove.com/nasional/991274808/tni-ad-jelaskan-kronologi-ledakan-saat-pemusnahan-amunisi-di-garut-korban-dievakuasi-ke-rsud)

Bandung, IDN Times - Sebuah video yang memperlihatkan warga berlarian hingga menggunakan sepeda motor pascaledakan amunisi tidak layak pakai atau bahan peledak kadaluarsa di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025), beredar dan viral.

Dalam video yang diterima IDN Times, setelah amunisi tidak layak pakai itu dimusnahkan disusul dengan dua kali suara ledakan dan asap hitam ke langit, belasan warga yang mengendarai sepeda motor langsung bergegas ke lokasi pemusnahan. Karena kawasan tersebut kerap dijadikan lokasi pemusnahan amunisi tidak layak pakai, banyak warga yang memungut serpihan amunisi yang sudah dimusnahkan. Serpihan amunisi itu terbuat dari logam yang dapat dijual kembali ke pengepul besi bekas.

"Diduga mau ambil bekas selongsong, itu harganya mahal buat dikilo (dijual lagi)," Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Selasa (13/5/2025).

Menurutnya, atas kejadian ledakan yang menimbulkan korban jiwa, TKP saat ini sudah dalam penjagaan ketat pihak kepolisian dan TNI. Hal itu dilakukan untuk mensterilkan kawasan agar petugas mudah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Hendra juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati TKP.

"Pihak Polri terus berjaga sebelum area ledakan agar masyarakat tidak ada yang ke TKP," katanya.

1. Sebanyak 13 orang jadi korban meninggal

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025) membuat 13 orang meninggal dunia. Peristiwa ini menjadi yang pertama kali terjadi dari beberapa kali peledakan sebelumnya.

Lokasi peledakan ini hanya berjarak sekitar sekitar satu kilometer dari jalan raya utama. Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, jalan menuju titik peledakan masih tanah dan sedikit bebatuan, terdapat juga pertanian warga dan ada satu warung yang dekat dengan lokasi.

Berdasarkan kesaksian warga sekitar, sebelum adanya peledakan petugas sudah menutup jalan utama beberapa saat. Setelah itu, tim peledak biasanya menyalakan sirine untuk warga agar menjauh dari lokasi di beberapa titik, lalu setelahnya warga bisa beraktivitas kembali.

"Biasanya memang ada sirine agar warga menjauh, kemudian boleh mendekat lagi setelah ledakan. Kemarin itu yang pas ledakan ketiga tiba-tiba datang mobil seperti ambulans, dalam hati pasti terjadi apa-apa," kata Emak Ening, penjual di dekat lokasi, Selasa (13/5/2025).

2. Ledakan buat kaca rumah warga pecah

Penampakan amunisi kedaluwarsa di Garut. (IDN Times/Istimewa)
Penampakan amunisi kedaluwarsa di Garut. (IDN Times/Istimewa)

Sementara, Dede (63 tahun) warga dari Desa Sancang yang lokasi rumahnya tidak jauh dari dari lokasi peledakan mengatakan dirinya kaget saat ledakan tersebut terjadi. Namun, suara ledakan ini bukan hal yang baru, sebab dia biasa merasakannya saat ada ledakan amunisi kedaluwarsa ini.

Bahkan, jika ledakan suaranya kencang bisa membuat kaca warga pecah. Namun hal ini, hanya terjadi beberapa kali saja, tidak terjadi di setiap pemusnahan amunisi tidak layak tersebut.

“Saya lagi nyuci, kaget. Langsung ke depan. Kalau kencang banget, kadang sampai kaca pecah," kata dia.

3. Jarak tempat pengeboman terlalu dekat dengan hunian warga

Saksi Ledakan Amunisi Kadaluarsa di Garut: Jarak Lubang Berdekatan (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Saksi Ledakan Amunisi Kadaluarsa di Garut: Jarak Lubang Berdekatan (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara pengamat militer dari Universitas Padjadjaran Muradi turut menyoroti dua hal dalam peristiwa 13 orang meninggal dunia dalam peristiwa ini. Dia mempertanyakan, jarak peledakan amunisi ini apakah benar sudah sesuai dengan peraturan atau lazimnya seperti di beberapa negara lain.

Lokasi peledakan berjarak 30-50 kilometer dari rumah terakhir warga sekitar. Hal ini juga berkaitan dengan lokasi tempat penyimpanan atau gudang senjata.

"Harusnya normalnya itu radiusnya antara 30 sampai 50 kilometer dari rumah terakhir warga sipil. Ada radiusnya, kalau normal internasional 50 kilometer, bahkan ada beberapa negara di atas 50 kilometer. Idealnya memang 50 kilometer," ujar Muradi saat dikonfirmasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us