Senada dengan Yayan, Krisna dari tim IT Bali Tower menyampaikan, tombol panik ini hanya untuk situasi mendesak di mana ada warga yang membutuhkan pertolongan cepat dalam kondisi tertentu.
"Kalau ada warga yang melihat kecelakaan, keributan, atau gangguan ketertiban umum, cukup tekan tombol. Petugas bisa langsung berinteraksi dan menindaklanjuti dengan cepat, karena melalui Bandung Siaga 112 bisa langsung terkoneksi ke tim lapangan," ujarnya.
Dari sisi teknis, perangkat panic button dilengkapi dengan CCTV tipe PTZ, jenis kamera pengawas yang dapat digerakkan secara mekanis dari jarak jauh. Kamera ini dapat memutar secara horizontal (pan), bergerak naik-turun secara vertikal (tilt), dan memperbesar atau memperkecil objek (zoom) dan CCTV fix (satu arah) untuk memantau area sekitar secara menyeluruh.
Selain itu, terdapat dua jenis speaker, satu untuk komunikasi dua arah dan satu lagi untuk penyampaian pengumuman (announce). Krisna menegaskan, perangkat ini juga telah didesain anti-vandalisme dan kerusakan, juga diawasi secara berkala melalui sistem CCTV terintegrasi.
"Kami pastikan alat ini minim kerusakan. Kalau pun ada tindakan vandalisme, kami bisa langsung mengetahui melalui rekaman CCTV siapa pelakunya," kata dia.