Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkab Bandung Barat Tanggung Biaya Pengobatan Korban Keracunan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Pemkab Bandung Barat menyebutkan, biaya pengobatan pasien korban keracunan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Sebab, kasus status keracunan di Bandung Barat sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Pasien atau korban keracunan biaya pengobatannya digratiskan. Semua ditanggung penuh Pemkab Bandung Barat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2024).

1. Dinkes KBB uji lab sampe makanan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Sebelumnya, kasus dugaan keracunan menimpa 125 siswa dan wali siswa SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta usai mengkonsumsi nasi box yang berisi nasi, ayam tepung atau fried chicken hingga saos yang dibagikan dalam acara kenaikan kelas pada Senin (24/6/2024).

Nurul mengatakan, anggaran pengobatan sampai perawatan pasien korban keracunan menggunakan anggaran kejadian luar biasa KLB. Selain itu, petugas sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal.

"Untuk saat ini, kami belum bisa mengambil kesimpulan penyebab keracunan dan dari sumber makanan atau minuman mana. Pastinya nanti setelah selesai diteliti di laboratorium," kata dia.

2. Puskesmas Sindangkerta sempat kewalahan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Kepala Puskesmas Sindangkerta Dini Silvia Sari mengatakan, dugaan keracunan massal menimpa ratusan siswa dan wali murid SDN Gandasari, mengatakan hingga Rabu (26/6/2024) pukul 09.00 WIB tercatat ada 125 pasien yang diduga mengalami keracunan.

Para siswa dan orangtua yang diduga keracunan itu mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Sindangkerta, Klinik dr. Yoga, Klinik Sikembar, Klinik Pratama Hati, Klinik Dokter Taufik, Bidan Eneng hingga dirujuk ke RSUD Cililin.

"Data sampai hari ini pukul 09.00 WIB total sudah ada 125 orang yang diduga keracunan. Ada anak-anak dan dewasa, tapi 85 persen anak-anak. Alhamdulillah sekarang lebih banyaknya sudah pulang," katanya.

Dini mengatakan puskesmas mulai kedatangan pasien yang diduga keracunan itu pada Selasa (25/6/2024) sekitar pukul 10.40 WIB. Jumlah pasien ternyata terus berdatangan hingga sempat membuat petugas kesehatan kewalahan.

Semua pasien yang datang ke puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat lainnya dari mulai usia sekolah hingga dewasa mengeluhkan lemas-lemas, muntah, diare juga ada yang sesak nafas.

"Setelah itu mulai jam 10.40 WIB itu bahkan sampai malam pasien tidak berhenti datang ke puskesmas," ucap Dini.

3. Puskesmas Sindangkerta lakukan penelusuran

Siswa yang Diduga Keracunan Dirawat di Puskesmas Sindangkerta, KBB. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Selain melakukan penanganan terhadap pasien yang diduga keracunan, petugas Puskesmas Sindangkerta juga melakukan penelusuran di lapangan. Hasilnya, semua pasien yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi makanan berisi nasi, ayam tepung atau fried chicken dan saos yang dibagikan dalam acara kenaikan kelas di SDN Gandasari.

"Setelah ditangani di Puskesmas ternyata hampir semuanya setelah mengonsumsi nasi boks dari sekolah dalam acara kenaikan kelas di SD Gandasari, Sindangkerta," kata dia.

Dini mengatakan, berdasarkan informasi total ada 142 boks nasi yang dibagikan kepada siswa. "Data dari yang datang udah 125 itu tidak hanya siswa SD saja tapi keluarga yang mendampingi juga ikut memakan nasi. Hampir semua pasien yang datang ke puskesmas itu setelah makan nasi box dan chicken mereka menderita mual-mual muntah-muntah dan mencret," kata Dini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ferry Rizki
EditorFerry Rizki
Follow Us