Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wisata perjalanan darat (pixabay.com/tekhnika)

Bandung, IDN Times – Untuk mencapai kesuksesan, seseorang memerlukan kerja keras, ketekunan, dan ditambah keberuntungan dalam hidupnya. Setidaknya, hal itu yang dibuktikan oleh Tina Roy dalam merintis usaha biro perjalanan travel yang ia namakan TravelNeeds.

Bagi Tina selain tiga faktor itu, terselip juga unsur hobi yang pada akhir berbuah menjadi bisnis sekaligus kesenangan yang menjanjikan ke depannya.

"Dari kecil hobby saya memang suka jalan-jalan, dan dari hobi tersebut akhirnya saya memutuskan untuk sekolah lanjutan ke pariwisata biar bisa selalu traveling keliling dunia. Kebetulan kedua orangtua juga mendukung, masuklah saya ke sekolah pariwisata di SMIP Kasih Ananda di daerah Pegangsaan 2 Kelapa Gading, Jakarta Utara dan lulus tahun 1999,” kata Tina, bercerita.

1. Sempat bekerja di beberapa perusahaan travel di Indonesia

Modal Kepercayaan, Cerita di Balik Berdirinya TravelNeeds (IDN Times/istimewa)

Lewat siaran pers yang diterima IDN Times, Tina menuturkan, pada tahun 2000 ia melanjutkan kuliah D1 di LPPN (Lembaga Pendidikan Pariwisata Nusantara), yang merupakan gabungan beberapa perusahaan besar biro pariwisata di Jakarta.

“Setelah lulus saya langsung di rekrut Golden Rama Tours and Travel dengan job desk di bagian ticketing," ujar Tina Roy saat di temui di acara syukuran satu tahun TravelNeeds di All Season Hotel, Jakarta, Senin (2/12/2024).

Pengalaman panjangnya di dunia travel selama 20 tahun lebih membawanya merasakan bekerja di beberapa perusahaan biro jasa ternama yang ada di Indonesia. Lepas dari Golden Rama, Tina Roy melanjutkan kariernya di Panorama Tour, BMW Tour, Visitur (Islandlife Magazine), Sekai Tour, Marintur, Wins Travel dan G Tour.

Dari situlah ia banyak mendapatkan ilmu mengenai dunia travel tour serta merasakan jenjang posisi mulai dari yang paling bawah hingga karirnya meroket ke posisi atas yang membawa namanya harum di kalangan agen biro perjalanan tour domestik maupun luar negeri.

Jenuh sebagai karyawan, ia memutuskan untuk mendirikan perusahaan tour travel sendiri. Hanya bermodalkan Rp3 juta untuk pengurusan legalitas keabsahan akte notaris dan kepercayaan dari sahabat dan customer lamanya, Tina Roy meyakinkan dirinya untuk mendirikan TravelNeeds paska pandemi usai.

"Awalnya sih berangkat dari protes anak saya, Khansa, yang ingin saya lebih banyak meluangkan waktu bersama dia dan saat itu entah kenapa saya juga capek ikut orang terus. Apalagi saat itu pandemi baru saja usai, jadi orang butuh yang namanya rekreasi.”

“Hal lain justru anak saya yang ingin memiliki impian usaha travel sendiri. Menurut dia saya mending punya perusahaan sendiri saja biar nanti kalo Khansa sudah besar dia yang menjalankan usaha travel tersebut, bahkan dia yang sibuk membantu saya mengurusi sosial media TravelNeeds pada awal mula berdirinya,” ujar Tina.

2. Klien pertama datang ketika ia tengah sakit

Editorial Team

Tonton lebih seru di