Lima Kabupaten di Jabar Tawarkan Proyek Investasi Strategis, Nilainya Capai Rp390 Miliar

23 Jun 2025, 11:10 WIB

Azzis Zulkhairil

Pengerjaan proyek Jalan Tol Akses Patimban. (dok. Waskita Karya)

Intinya sih...

Lima kabupaten di Jabar menawarkan proyek investasi strategis senilai Rp390 miliar
Proyek tersebut berada di Kabupaten Subang, Purwakarta, Ciamis, Sukabumi, dan Garut
Komitmen daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal dengan skema investasi yang beragam

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan ada sebanyak lima kabupaten di Jawa Barat menawarkan proyek strategis kepada para calon investor nantinya. Lima proyek ini berada di Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Ciamis, Sukabumi, dan Kabupaten Garut.

Proyek ini masuk dalam daftar West Java Investment Challenge (WJIC) 2025 yang siap menyambut kemitraan investasi di sektor infrastruktur dasar, pertanian, industri pengolahan, hingga pariwisata berkelanjutan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Dedi Taufik mengatakan, total nilai investasi dari kelima proyek ini mencapai lebih dari Rp392 miliar.

"Ini menandakan komitmen daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal," katanya.

Dedi mengungkapkan, Kabupaten Subang mengembangkan proyek layanan air bersih untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dengan nilai investasi Rp134,2 miliar melalui skema Build Operate Transfer (BOT).

"Proyek ini dirancang untuk memperluas cakupan layanan yang saat ini baru mencapai 46,1% dalam upaya mendukung aktivitas pelabuhan dan perkembangan kawasan industri di sekitar Pelabuhan Patimban," katanya.

1. Ada proyek air bersih untuk Pelabuhan Patimban

Pekerja melakukan bongkar muat di KM Logistik Nusantara 4 dari Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (14/9/2022). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc

Kemudian, Purwakarta menawarkan proyek optimalisasi sistem penyediaan air bersih di Kecamatan Jatiluhur senilai Rp31,9 miliar (CAPEX), dengan skema Business to Business (B2B).

Proyek ini menurut Dedi akan meningkatkan kapasitas layanan air bersih bagi lebih dari 9.000 rumah tangga dan industri guna menjawab keterbatasan pasokan air tanah di daerah tersebut.

Sementara Ciamis membuka peluang investasi senilai Rp24,2 miliar untuk membangun Industri Pengolahan Ayam Terpadu di Kpi Cijeungjing.

"Proyek ini mendukung sektor peternakan unggas melalui fasilitas RPA dan cold chain system, dengan kapasitas 4.000 ekor ayam per hari dan payback period sekitar 4,5 tahun," katanya.

2. Situ Bagendit juga turut ditawarkan

Pemandangan Situ Bagendit Dari Atas (instagram.com/situbagendit_official/)

Adapun, Kabupaten Sukabumi melalui Perumda Agro Sukabumi Mandiri mengembangkan Modern Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp92,5 miliar. Dengan teknologi otomatis dan efisien, proyek ini menawarkan IRR sebesar 22,1 persen dan payback period selama tiga tahun.

RMU ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan nilai tambah beras yang berasal dari pertanian padi lokal. Sementara itu, Garut menghadirkan Situ Bagendit World Class Premium, proyek pariwisata berbasis alam dan budaya yang dikembangkan di atas lahan 124 hektare.

3. Mendorong pembangunan berkelanjutan

Situ Bagendit (instagram.com/ bagenditofficial)

Melalui skema Public Private Partnership (PPP) Unsolicited, proyek senilai Rp109,5 miliar ini menargetkan wisatawan kelas menengah dan atas dengan IRR 18 persen dan NPV sebesar Rp78,45 miliar.

"Seluruh proyek ini tidak hanya menawarkan potensi keuntungan finansial, tetapi juga mengusung pendekatan pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal," tuturnya.

Dedi memastikan pemerintah daerah siap berkolaborasi dengan investor strategis yang memiliki visi jangka panjang.