Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri UMKM Maman Akui Program MBG Belum Sempurna

IMG_7380.jpeg
Menteri UMKM Lepas Ekspor Opak Sukabumi ke Brunei Senilai 18 Ribu USD
Intinya sih...
  • Ribuan dapur umum melibatkan pelaku UMKM
  • Program masih menghadapi tantangan di lapangan
  • Dampak ekonomi sedang dikaji pemerintah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota Sukabumi, IDN Times - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurrahman, mengakui bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih membutuhkan banyak penyempurnaan di tahap pelaksanaannya.

Namun, menurutnya arah program ini sudah berada di jalur yang benar karena menyasar dua hal penting yakni peningkatan gizi anak-anak dan pemberdayaan pelaku UMKM di berbagai daerah.

"Program MBG ini punya dua sasaran utama. Pertama, peningkatan gizi bagi anak-anak kita, dan kedua memberi manfaat ekonomi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah," ujar Maman usai menghadiri kegiatan di Sukabumi, Kamis (9/10/2025).

1. Ribuan dapur umum libatkan banyak pelaku UMKM

IMG-20250801-WA0041.jpg
Proses memetik pakcoy yang nantinya diolah jadi bahan baku MBG. (IDN Times/Dok Humas Lapas Kedungpane Semarang)

Maman menyebut, saat ini ribuan dapur umum MBG telah beroperasi di berbagai wilayah Indonesia. Setiap dapur melibatkan sedikitnya 15 pemasok lokal, seperti petani, peternak, dan penyedia bahan olahan makanan.

"Kalau sudah ada seribu dapur dan masing-masing melibatkan 15 supplier, bayangkan berapa banyak UMKM yang ikut bergerak. Dampaknya luar biasa besar," tuturnya.

Program ini, kata Maman, tak hanya membantu perbaikan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi baru di daerah. Banyak wilayah yang sebelumnya tidak memproduksi bahan pangan tertentu kini mulai membuka usaha baru untuk memenuhi kebutuhan dapur umum.

"Misalnya, ada daerah yang awalnya tidak punya produksi telur. Karena ada MBG, sekarang mulai muncul peternak ayam petelur. Ini bukti nyata ekonomi lokal ikut tumbuh," katanya.

2. Akui masih ada tantangan di lapangan

Menteri UMKM Maman Abdurrahman. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Menteri UMKM Maman Abdurrahman. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Meski berdampak positif, Maman tak menampik bahwa pelaksanaan MBG masih menghadapi sejumlah tantangan. Ia menyebut program ini masih dalam tahap adaptasi, baik dari sisi distribusi bahan pangan maupun kesiapan pelaku usaha lokal.

"Kami sadar, program baru pasti tidak langsung sempurna. Karena itu kami butuh dukungan dari semua pihak, kepala daerah, DPRD agar pelaksanaannya bisa terus dievaluasi dan diperbaiki," ujarnya.

3. Dampak ekonomi sedang dikaji pemerintah

IMG_7414.jpeg
Menteri UMKM Lepas Ekspor Opak Sukabumi ke Brunei Senilai 18 Ribu USD

Terkait dampak ekonomi dari program MBG secara nasional, Maman mengatakan bahwa hasil perhitungan resmi masih menunggu laporan dari Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Untuk angka pertumbuhan ekonomi dari program ini, nanti biar Kemenkeu dan BPS yang menghitung. Kita tunggu hasilnya," ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi dan perbaikan berkelanjutan, program MBG diharapkan tak hanya mampu meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

MQ Iswara Usulkan Jabar Punya Perda Khusus Kawasan Strategis

09 Okt 2025, 21:36 WIBNews