Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels/Sora Shimazaki

Bandung, IDN Times - Dugaan pungutan liar yang memberatkan orangtua siswa-siswi terjadi di SMKN 13 Kota Bandung. Temuan ini diungkapkan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Ono Surono melalui akun media sosialnya, Selasa (20/5/2025) malam.

Dalam video itu, Ono mendapatkan laporan dari orangtua siswa melalui pesan langsung di Instagram-nya. Orangtua itu meminta Ono untuk datang ke sekolah karena ada sumbangan yang memberatkan mereka.

"Sore hari ini saya dapet DM (pesan langsung) dari orangtua siswa SMKN 13 Bandung, bunyinya gini; bapak tolong disidak pak ke SMKN 13 di Bandung masih ada sumbangan sumbangan. Kalau sumbangan tapi angkanya ditentukan berarti pungutan, senilai Rp5,5 juta," kata Ono, Rabu (21/5/2205).

1. Pungutan dilakukan di siswa kelas 11

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbincang dengan sejumlah siswa saat meninjau program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). (ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

Selain itu, Ono meminta agar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Gubernur Dedi Mulyadi melihat langsung temuan ini. Dia juga turut mempertanyakan adanya pungutan-pungutan di sekolah yang dilakukan oleh komite sekolah. 

"Itu harus dicicil setiap ambil kartu ujian sampai kelas 12 harus sudah lunas ini komite yang meminta. Ini kenapa komite sekolah tidak ditindak oleh gubernur ya, padahal komite sekolah itu selalu yang membuat pungutan-pungutan yang memberatkan," kata Ono. 

"Tolong pak disidik Plt Plh Kadisdik Provinsi Jawa Barat, tolong dicek SMKN 13 Kota Bandung Kelas 11 dipungut 5,5 juta Rupiah per siswa di seluruh jurusan. Tolong disikapi," tuturnya.

2. Pungutan ada di Depok, Bekasi, Cirebon

Editorial Team

Tonton lebih seru di