Kecelakaan Beruntun di KM 92, Polisi Periksa Sopir Truk

Bandung, IDN Times - Polisi telah mengamanakan dan melakukan pemeriksaan sementara terhadap R, sopir truk Hino yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (11/11/2024).
"Untuk sementara supir sudah diamankan di Polres dan dalam rangkaian tahap pemeriksaan," kata Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah, Rabu (13/11/2024).
1. Polisi masih mengolah temuan di lapangan

Saat ini pihak kepolisian tengah mengolah temuan-temuan yang ada terkait kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan tersebut.
"Sementara temuan-temuan sedang diolah oleh tim," tuturnya.
2. Ada 29 orang jadi korban tabrakan ini

Sopir truk juga menjadi salah satu korban dari 29 korban luka-luka yang kini tengah dalam perawatan Rumah Sakit Abdul Rodjak. Meski dalam penanganan tim medis, polisi tetap melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap sopir truk yang membawa beban kardus dalam muatan besar.
Menurut Jules, dari hasil koordinasi kepolisian dengan pihak rumah sakit, sopir ini masih dalam tahap observasi oleh tim dokter. Rencananya, setelah tim dokter usai melakukan tahap observasi, polisi akan membawa sopir tersebut untuk dilakukan pemeriksaan.
"Bilamana tim dokter telah selesai melakukan observasi dan perawatan terhadap yang bersangkutan, akan segera dibawa dan diamankan di Polres Purwakarta," ucap Jules.
3. Sejumlah korban harus jalani operasi

Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang melibatkan 1 truk dan lebih dari 10 kendaraan, menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa. Truk bermuatan besar diduga rem blong dan menyebabkan kecelakaan hingga melibatkan 19 kendaraan, dengan korban dirawat di rumah sakit saat ini mencapai 29.
Jasa Raharja memberikan jaminan kepada seluruh korban, termasuk santunan Rp50 juta bagi korban meninggal dunia dan biaya perawatan hingga Rp20 juta bagi yang terluka.
Dari 29 ini, korban yang meninggal dunia ada satu (orang) dan satu ini juga sudah kami identifikasi. Yang mengalami luka-luka ada 28 orang, di mana empat (korban dengan luka) yang berat di antaranya saat ini lagi dalam penanganan operasi.