Jadi Kapolda Jabar, Rudy Sufahriadi Pulang Kampung

Sebelum resmi menjadi Kapolda Jabar menggantikan Irjen Agung Budi Maryoto, Rudy lebih dulu menjabat Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) pada 2010. Enam tahun berdinas di BNPT, pria yang kini berusia 53 tahun itu kemudian diangkat menjadi Kapolda Sulawesi Tengah pada 2016.

Dua tahun berselang, tepatnya pada 2018, ia ditarik oleh Markas Besar (Mabes) Polri untuk menjadi Komandan Korps Brimob. Baru setahun memimpin Brimob, dua hari lalu, ia resmi ganti jabatan menjadi Kapolda Jabar.

“Ini kesempatan saya pertama kali pulang dan mengabdi pada daerah asal saya. Saya orang Cimahi, dan saya anak prajurit. Saya bilang sama Bang Tri (Panglima Kodam III Siliwangi, Mayor Jenderal (Mayjen) Tri Soewandono) kalau TNI telah berhasil menyusupkan orang ke Polri, menjadi Kapolda Jawa Barat,” kata Rudy, saat membacakan pidatonya di acara pisah sambut Kapolda Jabar di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Sabtu (4/5).

Menurut Rudy, terlalu banyak prestasi Agung Budi Maryoto selama memimpin Polda Jabar selama 19 bulan 27 hari. Namun, dalam pidato itu, ia hanya menyoroti prestasi Agung yang diklaim berhasil meningkatkan sinergitas antara Polri dan TNI di Jawa Barat.

“Itu sangat membanggakan. Di tingkat nasional itu tercermin ketika beberapa kali bertemu dengan panglima TNI dan Bapak Kapolri kepada saya,” ujar Rudy.

Dengan begitu, Rudy berharap kepemimpinannya semakin dapat meningkatkan kerjasama antara Polri dan TNI. “Itu harus saya tiru, saya ikuti. Dan kita lanjutkan sinergitas ini, juga kita perkuat lagi menjadi lebih baik. Kalau bisa, mempertahankan saja susah,” tuturnya.

Rudy pun mengaku bahwa tugas menjadi Kapolda Jabar merupakan hal yang sulit. Agung, kata Rudy, merupakan Komandan Batalyon-nya ketika masih taruna. “Jadi mempertahanakan apa yang pak Agung sudah lakukan saja itu luar biasa,” ujar Rudy.