Jabar Diterpa 10 Ribu Kali Kejadian Bencana Selama 2018-2023

- Jawa Barat mengalami 10.229 kejadian bencana selama 2018-2023, dengan tanah longsor, cuaca ekstrem, dan kebakaran hutan sebagai yang paling banyak terjadi.
- Bencana banjir hampir terjadi setiap tahun di Jawa Barat, dengan kejadian terbesar terjadi pada tahun 2021 sebanyak 2.469 kali.
- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga darurat bencana untuk 27 kabupaten dan kota mulai dari September 2025 hingga April 2026.
Bandung, IDN Times - Peristiwa bencana alam longsor, abrasi, gempa bumi di Jawa Barat tergolong tinggi. Berdasarkan dokumen kajian risiko bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, selama 2018-2023 bencana di Jabar mencapai 10 ribu kali.
Selama 2018 total sepuluh jenis bencana alam; banjir, banjir bandang, tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi, cuaca ekstrem, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi totalnya terjadi sebanyak 1,038 kali.
Sementara, tahun 2019 sebanyak 1.684 kali, berikutnya 2020 peristiwa bencana dengan sepuluh kategori tersebut mencapai 1.663 kali, 2021 ada 2.469 kali, 2022 mencapai 1.322 kali, dan 2023 2.053 kali. Jika ditotal secara keseluruhan mencapai 10.229 kali.
"Wilayah Provinsi Jawa barat telah mengalami 10.229 kejadian bencana. Masing-masing bencana memberikan dampak berupa korban jiwa serta kerugian dan kerusakan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Teten Mulku Engkun, Senin (8/12/2025).
1. Bencana tanah longsor paling banyak menerpa Jawa Barat

Dari rentang waktu tersebut, kejadian bencana paling banyak yaitu tanah longsor, cuaca ekstrem dan juga kebakaran hutan dan lahan. Sementara untuk abrasi ada sebanyak 25 kali paling banyak terjadi di tahun 2020.
"Jenis bencana dengan jumlah kejadian terbanyak adalah tanah longsor, diikuti oleh cuaca ekstrim (angin puting beliung) dan banjir. Kejadian gempa bumi meningkat selama empat tahun terakhir," kata Teten.
2. Peristiwa bencana menimbulkan banyak korban jiwa

Teten menegaskan, pada dasarnya bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrim adalah jenis-jenis bencana yang sering terjadi di Provinsi Jawa Barat, terutama dalam kurun 2018-2023. Dari rentetan bencana itu, tidak sedikit warga menjadi korban jiwa.
"Peristiwa bencana ini membawa dampak korban jiwa dan kerugian yang beragam. Bencana banjir hampir terjadi setiap tahun dengan kecenderungan yang fluktuatif. Kejadian terbesar terjadi di tahun 2021 sebanyak 2.469 kejadian," tuturnya.
3. Jabar siaga darurat kebencanaan

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status kedaruratan bencana untuk 27 kabupaten dan kota. Para kepala daerah diminta mulai melakukan siaga kebencanaan baik longsor, banjir dan potensi lainnya yang berpotensi terjadi akhir tahun ini.
Status siaga ini dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, melalui Kepgub nomor 360/Kep.626-BPBD/2025. Surat ini sudah diedarkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Jabar, dan mulai berlaku dari 15 September 2025-30 April 2026.
"Menetapkan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah provinsi jawa barat tahun 2025/2026 yang selanjutnya disebut status siaga darurat," kata Dedi dalam Kepgub tersebut, dikutip Senin (27/10/2025).
Dedi juga meminta agar kepala daerah segera mempersiapkan semuanya termasuk anggaran untuk kebencanaan, jika nantinya terdapat masyarakat yang terdampak bencana dalam beberapa bulan mendatang.
"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya.


















