“Home with AI” Jadi Tren, Dunia Properti Berlomba Bikin Hunian Cerdas

- Rumah konvensional berubah menjadi hunian yang belajar dari penghuninya
- AI menjadi pembeda baru di industri properti dengan tujuh proyek unggulan hingga 2026
- Smart home menjadi gaya hidup baru masyarakat urban dengan fitur-fitur pintar dan hemat energi
Bandung, IDN Times – Transformasi digital kini mengubah cara masyarakat memandang rumah. Tak lagi sekadar tempat tinggal, hunian kini menjadi bagian dari gaya hidup modern yang cerdas, efisien, dan penuh sentuhan teknologi.
Fenomena smart home atau hunian pintar makin digemari, terutama di kalangan generasi muda. Berdasarkan laporan We Are Social 2024, jumlah rumah tangga di Indonesia yang telah mengadopsi sistem smart home mencapai 9,58 juta unit, naik sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh makin luasnya akses internet dan penggunaan perangkat Internet of Things (IoT).
Seiring perkembangan itu, teknologi Artificial Intelligence (AI) mulai diintegrasikan ke dalam dunia properti. Konsep “Home with AI” kini menjadi pembeda baru bagi pengembang, karena menghadirkan sistem rumah pintar yang mampu beradaptasi dengan kebiasaan penghuninya.
AI memungkinkan rumah menyesuaikan diri secara otomatis—dari menyalakan lampu, membuka tirai, hingga mengaktifkan mode keamanan tanpa perintah manual. Inovasi ini menjadi simbol baru cara hidup urban yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi.
1. Dari rumah konvensional menuju hunian yang belajar dari penghuninya

Salah satu pengembang yang mengadopsi konsep ini adalah Greenpark Group, lewat penerapan sistem AI-Inspired Automation di sejumlah proyek hunian modern di kawasan Jabodetabek.
Sistem ini bekerja dengan menganalisis kebiasaan penghuni, lalu menyesuaikan perilaku perangkat rumah tangga secara otomatis.
“Dengan konsep Home with AI, kami ingin menghadirkan hunian yang cerdas memahami rutinitas dan kenyamanan penghuninya,” ujar Rahman Filzi, CEO Greenpark Group.
Teknologi yang digunakan bukan sekadar alat pengendali jarak jauh, melainkan sistem yang belajar dari perilaku penghuni. Rumah dapat mengenali pola penggunaan cahaya, pendingin ruangan, hingga keamanan, lalu menyesuaikannya agar efisien secara energi sekaligus nyaman untuk ditinggali.
2. AI jadi pembeda baru di industri properti

Langkah Greenpark Group ini menandai arah baru industri properti Indonesia yang menempatkan teknologi sebagai faktor utama dalam menciptakan nilai tambah hunian. Setidaknya tujuh proyek unggulan telah disiapkan hingga 2026, termasuk Le Hauz Limo, Vertihauz Cibubur, Z Hauz Limo, dan The Hauz Jagakarsa—semuanya mengusung desain modern dengan sistem Home with AI terintegrasi.
Menurut Rahman, setiap unit dirancang untuk memberi pengalaman tinggal yang lebih personal.
“Kami ingin menjembatani teknologi dan kehidupan manusia sehari-hari. Rumah bukan lagi sekadar tempat tinggal, tapi asisten pribadi yang memahami rutinitas penghuninya,” katanya.
Inovasi ini sekaligus menjadi bentuk adaptasi pengembang terhadap perubahan perilaku konsumen yang makin digital-savvy. Generasi muda kini mencari rumah yang bukan hanya indah, tapi juga pintar dan hemat energi.
3. Smart home jadi gaya hidup baru masyarakat urban

Fitur-fitur seperti sensor cahaya, sensor gerak, serta perintah suara melalui Google Nest kini menjadi standar baru kenyamanan rumah modern. Penghuni dapat mengatur pencahayaan, suhu ruangan, hingga sistem keamanan hanya dengan satu perintah suara.
Dengan pendekatan ini, konsep Home with AI menghadirkan keseimbangan antara efisiensi energi dan personalisasi. Bagi pasangan muda, konsep ini bukan lagi kemewahan, melainkan pilihan realistis untuk gaya hidup modern yang serba cepat.
Kehadiran Home with AI dari Greenpark Group menunjukkan bahwa inovasi di sektor properti tak lagi sebatas lokasi strategis atau desain arsitektur. Lebih dari itu, teknologi kini menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas hidup manusia—di mana rumah bukan hanya tempat beristirahat, tetapi ruang cerdas yang memahami penghuninya.