Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Beras di Sejumlah Daerah Jabar Masih di Atas HET

IMG_20251022_095636.jpg
Penjualan beras di pasar sederhana kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno
Intinya sih...
  • Kenaikan harga beras sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir
  • Pengawasan dilakukan secara intensif oleh satgas pengendalian harga beras di 13 kabupaten dan kota di Jawa Barat
  • Stok beras di wilayah Bandung Raya dalam kondisi aman, mencapai 30 ribu ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Harga beras di Pasar Sederhana, Kota Bandung dijual masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Musababnya, harga gabah di petani yang tinggi menyebabkan pedagang menjual beras di atas HET.

"Harga jual saya di toko premium Rp 16 ribu per kilogram, kalau medium ngejual Rp 14 ribu," ucap Kiki salah seorang pedagang ditemui di Pasar Sederhana Kota Bandung, Rabu (22/10/2025).

Ia menuturkan harga gabah yang masih tinggi berpengaruh terhadap harga beras. Kiki mengakui bahwa harga yang dijual ke konsumen di atas HET Rp 13.500 per kilogram.

"Gabah harga masih tinggi jadi berpengaruh ke beras. Kalau gabah murah ke beras murah," ungkap dia.

1. Kenaikan harga sudah dari tiga bulan lalu

SAVE_20250826_110806.jpg
Pengecekan beras oleh Satgas Pangan Jawa Barat. IDN Times/Debbie Sutrisno

Ia menyebut kenaikan harga beras sudah berlangsung tiga bulan terakhir antara Rp500 hingga Rp 1.000. Ketersediaan stok beras sendiri relatif tersedia. Kiki menambahkan jelang Natal dan perayaan Tahun Baru cenderung harga beras naik. Sebab permintaan lebih banyak sedangkan stok terbatas.

Salah seorang pembeli Ade Yanti mengaku masih membeli beras premium karena relatif masih terjangkau. Namun, ia menuturkan masih banyak masyarakat yang keberatan dengan kondisi harga beras medium yang tinggi.

"Alhamdulillah gak ada masalah kalau untuk masyarakat tertentu pasti berat, karena saya masih kerja," kata dia.

2. Pengawasan dilakukan secara intensif

IMG_20250806_092931.jpg
Produksi beras tak sesuai mutu dan beras oplosan di daerah Jawa Barat. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Jawa Barat Kombes Pol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, satgas pengendalian harga beras melakukan inspeksi ke sejumlah pasar di 13 kabupaten dan kota di Jawa Barat di antaranya Kota Bandung. Pihaknya akan mengecek penyebab penjualan beras tidak sesuai HET.

Selain itu, bakal dilakukan pengawasan dan pengendalian di pasar. Termasuk akan melaksanakan kegiatan operasi pasar untuk menekan harga beras.

"Berdasarkan data dari Bapanas, data kami itu merupakan data sepekan terakhir kota kabupaten yang harga eceran tertinggi beras medium maupun premium itu masih di atas harga tertinggi," kata dia.

Termasuk di wilayah Kota Bandung, ia menyebut penjualan beras medium di atas HET karena mekanisme pasar. Pihaknya mengaku bakal melakukan pengecekan ke distributor dan penggilingan produsen. Pihaknya pun memastikan stok beras aman di wilayah Jawa Barat.

"Seluruh toko dan grosir yang ada di Pasar Sederhana ini sepakat untuk nanti dalam kurun waktu beberapa hari ke depan akan menjual harga beras premium dan mediumnya sesuai dengan HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata dia.

3. Stok beras masih aman

WhatsApp Image 2025-07-12 at 8.55.30 AM (3).jpeg
Penjualan beras SPHP yang disebarkan Bulog. Dokumentasi Istimewa

Pimpinan Bulog Cabang Bandung, Ashville Nusa Panata, memastikan bahwa stok beras di wilayah Bandung Raya dalam kondisi aman. Menurutnya, ketersediaan beras saat ini mencapai 30 ribu ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.

“Untuk di Bandung Raya relatif cukup, hampir sangat cukup, itu di angka sekitar 30 ribu ton. Dengan berangsur-angsur keluar program bantuan sosial pangan, sekarang kita tetap masif mengeluarkan beras SPHP ke ritel-ritel maupun pasar tradisional. Tapi relatif sampai enam bulan ke depan, kita masih lebih dari cukup,” ujar Ashville, Selasa (22/10/2025).

Ashville menjelaskan bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kini tidak hanya disalurkan ke pasar tradisional, tetapi juga ke berbagai retail modern dan outlet milik BUMN. Langkah ini dilakukan agar distribusi beras lebih merata hingga ke masyarakat luas.

“SPHP kan filosofinya sebagai beras stabilisasi harga. Jadi kita ada beberapa saluran, ke retail tradisional, ke pasar-pasar tradisional, dan hampir semuanya sudah tersuplai. Retail modern juga sudah tersuplai, bahkan kita juga kerja sama dengan BUMN dan TNI-Polri,” katanya.

“Insya Allah kalau SPHP Bandung Raya sudah masuk ke hampir semua dapur ibu-ibu lah,” tambahnya.

Setiap minggunya, Bulog menyalurkan sekitar 800 hingga 1.000 ton beras SPHP ke wilayah Bandung Raya dengan harga maksimal Rp12.500 per kilogram.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Raine Renaldi Raih Golden Visa UAE, Wakili Indonesia di Ajang Teknologi Global Dunia

22 Okt 2025, 15:21 WIBNews