(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 lebaran atau di tanggal 27-28 Maret 2025. Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejak beberapa waktu kemarin.
"Kami sudah mempersiapkan (arus mudik) jauh-jauh hari. Tapi tetap kalau misalkan dari kemarin kita survei, itu di H-3 tanggal 28 Maret karena tanggal terakhir kerja tanggal 27 Maret mendatang," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, Dhani Gumelar, Kamis (20/3/2025).
Selain itu, lebaran tahun ini diprediksi ada 28,2 juta orang yang akan melakukan perjalanan dengan 88,07 persen di antarnya bermaksud untuk mudik.
"Pada masa ini Kabupaten Bogor menjadi daerah asal terbanyak dengan jumlah mencapai 3,2 juta orang dan Kabupaten Bandung menjadi daerah tujuan terbanyak dengan 2,78 juta orang," katanya.
"Jam berangkat arus mudik diprediksi dilakukan setelah sahur dan subuh pukul 04.00-06.59 WIB sebanyak 54,05 persen atau 15,25 juta," sambungnya.
Sementara untuk arus balik, diprediksi akan terjadi selama tiga hari yakni H+2, H+4 dan H+5 Idul Fitri. Ia mengimbau agar masyarakat tetap menaati peraturan atau rambu-rambu lalu lintas yang sudah ada.
"Pemilihan waktu pulang H+2 Kamis 3 April 2025 4,81 juta, H+4 Sabtu 5 April 2025 8,26 juta dan H+5 Minggu 6 April 2025 4,56 juta," katanya.
Dhani mengungkapkan, ada beberapa titik yang rawan terjadinya kecelakaan, salah satunya di kilometer (KM) 70 Tol Cipularang. Bagi masyarakat yang melintasi jalur tersebut diharapakan untuk berhati-hati.
"Untuk rawan kecelakaan pertama di tol Cipularang di KM 70, karena titik lelah biasanya kalau yang berangkat dari Jakarta," ujar Dhani.
Selain di jalan tol, jalan arteri juga memiliki banyak titik rawan kecelakaan seperti di kawasan Puncak Bogor, Sukabumi Selatan dan Cianjur. Kemudian, titik rawan di Bandung dan sekitarnya ada di antara jalan Cagak kemudian Lembang karena konturnya cukup ekstrem.
Sementara di jalur selatan, kata dia, titik rawan kecelakaannya terletak di Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung dan sekitarnya. Begitu pula di daerah Pantura antara Indramayu dan Subang," ucapnya.