DP3A Bandung Ungkap Kondisi Terkini Korban Pemerkosaan Cidadap

Bandung, IDN Times - Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bandung mengungkap kondisi terkini perempuan difabel tunarungu yang menjadi korban pemerkosaan di Cidadap, Kota Bandung, beberapa waktu kemarin. Ada beberapa perkembangan terkini dari kasus tersebut.
Kepala UPTD PPA DP3A Kota Bandung Mytha Rofiyanti mengatakan, pertempuan dilakukan bersama dengan tim untuk meminta keterangan langsung. Adapun korban kini diduga telah hamil enam bulan.
"Kami sudah ke sana, secara kasat mata kondisinya terlihat baik-baik saja tapi saya yakin dia tak baik-baik saja," ujar Mytha, Sabtu (4/1/2025).
1. Kesulitan menggali informasi
Saat menggali informasi dari korban petugas dari UPTD PPA Kota Bandung kesulitan berkomunikasi dengan korban karena tidak melibatkan penerjemah. Meski begitu, dalam beberapa momentum korban bisa menerangkan dengan bahasa isyarat.
"Agak sulit menggali informasi. Korban bisa bahasa isyarat, tapi tim dari kita tidak ada yang bisa," katanya.
Sementara, informasi dari kakak korban, kata dia, kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Jabar dan tengah dalam penanganan aparat kepolisian.
2. Pemkot Bandung siap berikan pendampingan
Terkait pendampingan terhadap korban, Mytha mengaku harus berkoordinasi dengan UPTD PPA Provinsi Jabar, karena korban laporannya ke Polda Jabar.
"Biasanya kalau Polda itu berhubungan dengan UPTD PPA Jabar, barangkali selanjutnya harus koordinasi dengan PPA Jabar jangan sampai korban ini harus cerita ke sana ke sini," katanya.
Sehingga belum dapat dipastikan apakah korban akan didampingi oleh UPTD PPA Kota Bandung atau UPTD PPA Jabar.
"Belum jelas, apakah didampingi sama kota atau Jabar, karena laporannya ke Polda Jabar. Kalau Kota Bandung pendampingannya secara hukum dan psikologis," ucapnya.
3. Korban diduga kini tengah hamil
Sebelumnya, seorang penyandang difabel rungu wanita berinisial N (23 tahun) diduga mendapatkan tindak kekerasan seksual pada Desember 2024 sekitar pukul 14.43 WIB. Tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak itu terjadi di Kota Bandung.
Kakak korban, Juhaeri (25 tahun) pun telah membuat laporan tindakan terhadap adiknya ke Mapolda Jabar. Dia mengatakan, korban yang juga merupakan adiknya berkenalan dengan terlapor di sekitar tempat wisata angkringan Punclut enam bulan lalu.
Korban bekerja di warung makan angkringan yang ada di lokasi wisata.
"Saya diberi tahu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami mual dan muntah-muntah. Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6,5 bulan," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (3/1/2025).
Juhaeri menegaskan, tak mengenal si terlapor lantaran tak pernah diberitahu oleh adiknya ketika dekat dengan seseorang. Akibat kejadian ini, korban alami masalah mental.
"Kami berharap pelaku pun cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya," katanya.