Diultimatum GRIB Jaya, Dedi Mulyadi: Kami Ini Pemerintah!

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan tanggapan mengenai adanya ultimatum dari organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya yang meminta agar Dedi tidak mengganggu eksistensinya, dan tetap bekerja sesuai tupoksi--tidak melewati kewenangan pemerintah kabupaten dan kota.
Merespons hal ini, Dedi menegaskan bahwa ia hanya menjalankan tugas sebagai gubernur yang di mana hal itu pun sudah diatur dalam perundang-undangan. Dia juga menanggapi santai soal ultimatum tersebut.
"Itu, biasa lah, kami ini pemerintah menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik, rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera," ujar Dedi, dikutip Selasa (29/4/2025).
1. Dedi Mulyadi hanya akan menanggapi kritikan

Dedi juga enggan mendengarkan ancaman-ancaman dari ormas yang merasa tidak senang atas kinerjanya. Namun, jika ada organisasi masyarakat menyampaikan kritikan, ia akan mendengarkannya dengan baik.
"Tugas saya itu, saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun kalau itu mengganggu kinerja saya. Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," katanya.
2. Dedi Mulyadi beberapa kali dikritik GRIB Jaya

Jubir Ketua Umum sekaligus Kabid Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution di akun Instagram pribadinya meminta agar Dedi Mulyadi berkeja sesuai tupoksi dan tidak banyak menyalahi koordinasi kabupaten dan kota.
Serangan terhadap Dedi Mulyadi bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya beredar di media sosial, potongan YouTube yang berisikan penyataan tantangan diskusi dari Ketua DPD GRIB Jaya Jabar, Gabryel Alexander Etwiorry, kepada Gubernur Jabar itu.
Tantangan diskusi itu muncul seusai Dedi Mulyadi berencana membuat Satgas anti premanisme di Jabar. Sebab, menjelang lebaran Idul Fitri kemarin, marak terjadi pungli yang diduga dari ormas dan LSM.
3. Minta dijelaskan preman itu apa

Dalam video itu, Alexander meminta Dedi Mulyadi berdiskusi untuk membangun Jabar. Dia juga meminta Dedi Mulyadi melibatkan ormas untuk menjadi garda terdepan dalam pembangunan Jabar.
"Saya sampai di sini, saya sampaikan tantangan terbuka untuk diskusi aktif, ayo kita ngobrol. Jadi jangan masyarakat itu menstigma ormas, seakan-akan karena statemen bapak itu, bagi kami itu menyesatkan. Saya undang resmi di kantor kami, DPD GRIB Jabar," ujar Alexander.
"Saya juga pengin belajar dari bapak, saya pengin tahu pemahaman preman itu kayak gimana. Saya sampai hari ini belum paham, preman itu yang kayak gimana," katanya.