Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Instagram/@pt_transjakarta

Bandung, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) tengah mempersiapkan transportasi massal bus mirip Transjakarta yang ada di kawasan Jabodetabek. Bus rapid transit (BRT) tersebut rencananya mulai mengaspal pada 2025.

Analis Angkutan Darat Dishub Jabar, Teviani Wulansari menuturkan, keberadaan transportasi massal di kawasan Bandung Raya sudah sangat dibutuhkan. Kemacetan terus terjadi sepanjang hari khususnya pada jam berangkat dan pulang kerja.

"Kami saat ini masih menyiapkan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Rencana akan ada pilot project pada 2024," kata Teviani dalam sebuah diskusi di Kota Bandung, Senin (6/3/2023).

1. Seksi pertama membentang dari perbatasan Cimahi menuju Terminal Cicaheum

IDN Times/Debbie Sutrisno

Dia menuturkan, transportasi ini nantinya akan menggunakan jalur khusus. Harapannya tidak terkendala kemacetan di tengah kota sehingga masyarakat bisa pindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Untuk trayeknya, BRT tersebut akan meluncur dari perbatasan Cimahi-Bandung atau sekitar Elang menuju ke Terminal Cicaheum. Nanti ada beberapa kawasan yang dilalui seperti Ciroyom, Asia Afrika, Ahmad Yani, hingga terakhir di Cicaheum.

"Untuk jalur yang kecil tidak akan pakai pembatas yang ditanam. Nanti ada skemanya sendiri," kata dia.

Dari data Dishub Jabar rencananya akan ada 17 rute untuk BRT Bandung Raya

1. Kebon Kalapa - Cibiru

2. Kebon Kalapa - Ledeng

3. Leuwipanjang - Dago

4. Elang - Cikudapateuh Cikudapateuh - Elang

5. Padjajaran - Antapani

6. Cibaduyut - Alun-alun

7A. Stasiun Padalarang - Alun-
alun

7B. Stasiun Cimahi - Cicaheum

8. Ledeng - Terminal Antapani

9A. Leuwipanjang - Tegalluar

9B. Stasiun Hall - Tegalluar

10. Leuwipanjang - Soreang

11. Leuwipanjang - Jatinangor

12. Baleendah - Leuwipanjang

13. BEC - Baleendah

14. Sarijadi - Antapani

15. Lembang - Sukajadi (Ext)

16. KBP - Stasiun Padalarang

17. Baleendah - Banjaran (Ext)

2. Siapkan 30 halte naik dan turun penumpang untuk rute awal

ilustrasi menunggu bus (unsplash.com/Johen Redman)

Selain membuat jalur sendiri, BRT ini akan menyediakan halte khusus. Total untuk seksi 1 dari Cimahi menuju Cicaheum ada sekitar 30 halte. Berbeda dengan yang sudah ada sekarang di mana penumpang harus naik tangga sebelum naik bus Trans Metro Bandung (TMB), nantinya halte ini berada di bawah karena bus yang digunakan sistemnya low deck.

Penumpang pun tidak bisa naik atau turun sembarang tempat, tetapi harus di halte yang disediakan.

"Jadi harus tetap di halte. Nanti kit akan bangun baru," papar Teviani.

3. Bakal gunakan bus listrik

Bus Listrik Transjakarta (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Dalam rangka pengurangan emisi karbon, BRT Bandung Raya pun bakal memaksimalkan penggunaan bus listrik. Dari total seluruh bus yang dipakai rencananya 50 persen memakai bus listrik dan sisnya bus disel.

Namun, jika tidak mencapai presentase tersebut maka minimal 30 persen bus BRT nantinya memakai tenaga listrik.

"Jadi masih kita persiapkan berapa banyak yang memakai bus listriknya. Tapi skema itu sudah diperhitungkan oleh Dishub Jabar," kata dia.

Editorial Team