Dedi Mulyadi Soroti Kasus Keracunan MBG Siswa di Cianjur

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi kasus puluhan siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur yang mengalami keracunan massal usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pada Senin (21/4/2025).
Kasus ini menurutnya harus dijadikan pembelajaran agar ke depannya penyelenggara, dalam hal ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pihak yang menghidangkan makanan, bisa lebih berhati-hati.
"Jadi gini saja, ke depan para penyelenggaranya harus lebih berhati-hati, katering yang membuat masakannya harus senantiasa mempertimbangkan aspek-aspek higienitas hingga keamanan siswa yang akan mengonsumsi itu. Jadi pesan saya itu," kata Dedi, Kamis (24/4/2025).
1. SPPG harus lebih teliti

Dia menyarankan agar SPPG juga bisa lebih ketat dalam mengecek kondisi makanan yang akan diberikan terhadap warga dan penerima program dari pemerintah pusat ini.
Pengetatan pengecekan itu dapat meminimalisir terjadinya peristiwa keracunan di sekolah-sekolah lainnya.
"Bila perlu ya, sebelum dimakan oleh siswa diperiksa. Dirasakan langsung," ucapnya.
Meski demikian, Dedi memastikan peristiwa ini akan dievaluasi oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggungjawab program tersebut.
"Evaluasi kan bukan kewenangan provinsi. MBG kan program dari pemerintah pusat. Jadi yang mengevaluasinya lembaga Badan Gizi Nasional, ya mereka bidangnya," katanya.
2. Siswa dari dua sekolah di Cianjur keracunan MBG

Sebelumnya, peristiwa keracunan MBG ini terjadi di dua lokasi berbeda. Di MAN 1 Cianjur, tercatat ada 55 siswa yang keracunan. Sedangkan di SMP PGRI 1 Cianjur ada sebanyak 23 siswa yang bergejala.
Di MAN 1 Cianjur, gejala keracunan yang dirasakan para siswa muncul setelah 2,5 jam mengkonsumsi nasi dengan lauk pauk dari program MBG. Menurut keterangan para siswa, ayam suwir yang ada dalam menu makanan itu berbau dan terlanjur dimakan.
"Sedikit berbau, seperti asam begitu. Tapi tetap dimakan karena dikira bumbunya begitu," kata Muhammad Reyhan, salah satu korban keracunan sekaligus siswa kelas X MAN 1 Cianjur, Selasa (22/4/2025).
"Setelah itu tidak makan apa-apa. Cuma makan dari MBG. Kemudian mengalami gejala keracunan," ujarnya.
3. Guru juga keracunan

Peristiwa serupa juga menimpa 23 siswa SMP PGRI Cianjur. Mereka mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah dan diare setelah santap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Tiga orang siswa dari 23 orang yang terdata saat ini masih dirawat di rumah sakit.
"Dari semalam sudah ada laporan jika siswa kami juga ada yang mengalami keracunan. Sampai tadi pagi kami terus komunikasi dengan setiap orangtua siswa, tercatat ada 23 orang yang mengalami keracunan. Tiga siswa dirawat di RS, dan sisanya ada yang ditangani di puskesmas dan dirawat di rumah," kata Kepala SMP PGRI 1 Cianjur Rika Mustikawati.
Menurut dia, tidak hanya para siswa, ada beberapa guru yang juga ikut menyantap MBG dan mengalami keracunan. "Jadi ada juga guru sebanyak tiha orang yang mengalami keracunan. Tapi gejala ringan dan bisa ditangani secara mandiri," ujarnya.