Dedi Mulyadi Cek Dampak Aksi Ricuh: Sepuluh Kendaraan dan Restoran Dibakar

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meninjau langsung dampak aksi massa bela Ojol Affan Kurniawan di kantor DPRD Provinsi Jawa Barat
- 10 unit kendaraan motor dan satu restoran dibakar oleh massa, Dedi akan memberikan bantuan untuk membeli motor baru dan membangun kembali rumah makan yang terkena dampak
- Dedi tidak mempermasalahkan demonstrasi, tetapi menekankan agar dilakukan dengan santun tanpa tindakan anarkisme yang merugikan orang lain
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut meninjau langsung dampak dari aksi massa bela Ojol Affan Kurniawan di kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (30/8/2025). Berdasarkan pemantauannya, ada sepuluh unit kendaraan motor dan satu restoran yang dibakar massa.
Adapun sepuluh kendaraan yang terbakar ini nantinya akan digantikan langsung oleh dirinya sendiri. Namun, Dedi tidak merinci skema dari pemberian unit baru tersebut.
"Ada sekitar sepuluh unit yang dibakar, kemudian ada rumah makan yang dibakar. Sepuluh unit yang dibakar, kami siapkan bantuan untuk membeli motor baru," ujar Dedi kepada awak media di lokasi.
1. Rumah makan juga akan diberikan bantuan

Selain motor, Dedi memastikan ganti rugi dan bantuan untuk rumah makan yang terkena dampak dari insiden aksi yang berujung ricuh tersebut juga akan diberikan. Karyawan juga akan diberikan jaminan selama nantinya ada perbaikan rumah makan ini.
"Rumah makan ini juga kami support untuk segera dibangun kembali dan karyawannya selama rumah makannya belum beroperasi kami yang jamin. Saya tidak mau bahwa ada rakyat yang makin susah," katanya.
2. Minta aksi jangan anarkis

Pada dasarnya, Dedi tidak mempermasalahkan adanya demonstrasi, namun sifatnya harus dengan santun dan tidak membuat adanya tindakan anarkisme yang berujung pada kerugian termasuk kerusakan aset-aset pemerintah.
"Kan mengekspresikan kekecewaan karena rakyat belum mendapat keadilan. Tetapi tidak boleh juga berbuat tidak adil bagi yang lain. Ini yang saya minta. Untuk itu ke depan siapa pun yang berlaku anarkis di Jawa Barat, saya akan tegas karena merugikan orang lain," ujarnya.
Atas peristiwa ini, Dedi pun akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengambil keputusan. Ia juga meminta keamanan turut disiagakan kepada para pemilik gedung yang berdekatan dengan lokasi Gedung Sate, dan DPRD Jabar.
"Ya saya lihat ini saja dan identifikasi kemudian ambil keputusan-keputusan. Dan saya lihat yang punya gedung-gedung juga tidak boleh ilang, kayak malam misalkan gedung layanan kesehatan, PT Pos. Harusnya dalam posisi siaga, jangan hilang ketika dibutuhkan," kata dia.
3. Minta aparat bisa menahan diri

Lebih lanjut, Dedi menginstruksikan aparat gabungan agar bisa lebih menahan diri dalam menyikapi peristiwa kerusuhan kemarin. Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan hadir menangani setiap persoalan yang ada.
"Ya semua sabar, menahan diri, tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan dan memperbesar api yang membara. Saya Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan senantiasa hadir dalam keadaan apa pun," kata dia.
Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, tidak hanya motor saja yang dibakar massa aksi, melainkan satu mobil, dan pos polisi turut terbakar. Polisi pun baru bisa membubarkan massa dini hari sekitar 03:00 WIB.