Bikin Onar, 25 Anggota Geng Motor di Diringkus Tim Prabu Polrestabes Bandung

- Mereka diamankan dini hari, mayoritas berada di jalanan malam hingga dini hari, masuk dalam kelompok Albartos dan Lavendros.
- Hendak lakukan tawuran, ada yang melakukan penyerangan secara acak kepada masyarakat, mayoritas berumur 14-17 tahun berasal dari SMP dan SMA.
- Bakal infokan sekolah dan lingkungan rumahnya, kepolisian akan memberikan informasi kepada sekolah dan lingkungan sekitar tempat para anak geng motor ini tinggal.
Bandung, IDN Times - Tim Prabu Polrestabes Bandung bersama aparat dari sejumah Polsek mengamankan 25 anak di bawah umur yang hendak melakukan kekerasan dan mengganggu ketertiban di masyarakat. Mereka diamankan dari sejumlah kelompok di beberapa jalan di Kota Bandung.
Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Asep Saepudin mengatakan, penangkapan ini berawal ketika anggota kepolisian melakukan patroli dan melihat ada sekelompok anak diduga anggota geng motor berkeliaran dan hendak bertemu dengan geng motor lainnya.
Selain itu, ada juga dari mereka yang menjadi korban pemukulan warga karena mengganggu keamanan dan membawa senjata tajam.
"Ini ada yang di Jalan Cihampelas, daerah Antapani, di dekat pasar juga ada," kata Asep dalam konferensi pers, Minggu (23/11/2025).
1. Mereka diamankan dini hari

Menurutnya, mereka mayoritas berada di jalanan malam hingga dini hari. Beberapa dari geng motor ini masuk dalam kelompok Albartos dan Lavendros. Saat ini polisi masih melakukan pendalaman penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tindak pidana yang dilakukan sesuai aturan berlaku.
"Sesuai dengan perintah Kapolrestabes Bandung bahwa mendasari maklumat Bapak Kapolda jabar Nomor 3 tahun 2025 bahwa pemberantasan geng motor, maka di Kota Bandung tidak ada lagi kegiatan geng motor sejengkal pun di Kota Bandung. Tidak ada geng motor yang meresahkan massyarakat, jadi tidak ada lagi pelaku yang meresahkan," ungkap Asep.
2. Hendak lakukan tawuran

Menurutnya, saat ditangkap mereka ada yang melakukan penyerangan secara acak kepada masyarakat. Alhasil warga menjadi kesal dan melakukan perlawanan hingga anak yang mengalami luka.
Mayoritas yang diamankan pun berumur 14-17 tahun berasal dari sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) baik di Kota Bandung maupun luar Bandung.
"Ketika ada niat dan kesempatan mereka pasti akan melakukan perampasan dan lainnya, memang kalau ada kesempatan pasti ambil barang lainnya," kata dia.
3. Bakal infokan sekolah dan lingkungan rumahnya

Dia menuturkan, kepolisian juga bakal memberikan informasi kepada sekolah dan lingkungan sekitar tempat para anak geng motor ini tinggal. Harapannya pihak sekolah dan lingkungan rumah memberikan perhatian lebih agar mereka tidak kembali ke geng motor yang memang meresahkan dan bisa berdampak negatif.
"Tolong diperhatikan kerena nantinya mereka bisa meresahkan," kata Asep.
Dari pantauan IDN Times, sejumlah orang tua anak tersebut datang ke Polrestabes Bandung sejak pagi. Mereka ingin melihat langsung kondisi anaknya yang diamankan. Seorang ibu bahkan sampai menangis mendapati anaknya menjadi salah satu yang diamankan kepolisian.

















