Bentrok Gangster di Cirebon, Korban Tantang Tawuran di Medsos

Ajakan tawuran dari kelompok 195 Crazy, dijawab oleh gangster Penghuni Baru 1301. Kedua kelompok tersebut sepakat saling menerima tantangan. Akan tetapi, kedua kelompok tersebut tidak bertemu langsung.

Gagal bertemu lawan tawurannya, kelompok Cirebon 195 Crazy konvoi keliling Kota Cirebon menantang gangster lain. Setibanya di perempatan lampu merah, Jalan Kanggraksan, mereka bertemu gangster Koplak dan Brothers 2019 Rese.

"Pemicu awalnya dari live streaming media sosial untuk percobaan tawuran. Lalu, si korban ini tak menemukan sasarannya. Akhirnya korban dan teman-temannya berkeliling dan bertemu para pelaku," ujar Fahri saat menyampaikan kronologi kejadian di Mapolres Cirebon Kota, Senin (4/10/2021).

Berboncengan dengan tiga sepeda motor, kelompok Cirebon 195 Crazy sempat mengayunkan celurit di hadapan dua kelompok gangster saat melintas di lampu merah Jalan Kanggraksan pada 28 September 2021 dini hari.

Fahri menjelaskan, melihat aksi membawa celurit, rombongan tersangka berinisial AW dari gang Koplak dan Brother 2019 Rese langsung mengajar rombongan Cirebon 195 Crazy.

Merasa terancam, gangster Cirebon 195 pun bergegas menghindari kejaran pelaku hingga berpisah dari rombongan. Mereka berpencar ke arah Jalan Karang Jalak Mekar dan Jalan Cipto Mangunkusumo.

"Pelaku berinisial AW mengaku pernah dipukul oleh kelompok Cirebon 195 Crazy beberapa hari lalu. Melihat ada rombongan itu melintas, mereka langsung mengejar," kata Fahri.

Korban berinisial YS kabur ke arah Jalan Cipto dan terkena bacokan di bagian punggung. Akan tetapi korban berhasil selamat melarikan diri. Korban lain berinisial JN pun bernasib sama. Dia sempat melarikan diri ke arah Jalan Karang Jalak namun terkena bacokan, di bagian betis dan pinggang, juga dianiaya.

Adanya laporan warga, Satreskrim Polres Cirebon Kota langsung menyisir lokasi untuk mengamankan situasi. Polisi pun langsung meringkus sejumlah pelaku yang terlibat penganiayaan.

"Kami masih melakukan pengejaran kepada pelaku yang saat ini kabur. Ada sebagian pelaku yang masih masuk daftar pencarian orang (DPO), salah satunya AW. Beberapa pelaku juga ada yang masih di bawah umur," kata Fahri.

Pelaku yang berhasil diamankan berjumlah 7 orang, sementara lima pelaku lainnya masih dilakukan pengejaran. Para pelaku terkena pasal 170 KUHP dengan ancaman sembilan tahun penjara dan UU Nomor 12/1951 dengan ancaman 10 tahun penjara.

"Kami tak hanya memproses pelaku. Korban yang membawa sajam juga akan kami proses hukum. Semuanya kami proses," katanya.