Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banjir Kepung Desa di Cirebon, Warga Terjebak Air Setinggi 80 Sentimeter

IMG-20251215-WA0012.jpg
Banjir meluas melanda wilayah barat dan utara Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama berjam-jam
Intinya sih...
  • Ratusan rumah dan warga terdampak banjir di 20 desa, dengan 199 rumah dan 791 jiwa terendam air setinggi 80 sentimeter hingga 1,5 meter.
  • Evakuasi lansia dilakukan di titik banjir terparah, seperti di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, dengan prioritas keselamatan warga rentan.
  • Warga keluhkan banjir berulang dan akses terputus, menyebabkan kerugian barang dan harapan akan penanganan serius agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cirebon, IDN Times - Banjir meluas melanda wilayah barat dan utara Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama berjam-jam. Peristiwa banjir terjadi pada Minggu (14/12/2025) hingga Senin (15/12/2025) dan berdampak pada puluhan desa yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat genangan air terjadi di 20 desa pada 10 kecamatan. Tinggi muka air bervariasi, mulai dari sekitar 80 sentimeter hingga mencapai 1,5 meter di sejumlah titik terendah.

Banjir juga menyebabkan akses jalan penghubung antarkecamatan terputus, sehingga aktivitas warga terganggu.

1. Ratusan rumah dan ratusan warga terdampak

IMG-20251215-WA0013.jpg
Banjir meluas melanda wilayah barat dan utara Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama berjam-jam

Data BPBD menunjukkan sedikitnya 199 rumah warga terendam banjir. Jumlah penduduk terdampak mencapai 791 jiwa yang tergabung dalam 255 kepala keluarga.

Wilayah terdampak tersebar di Kecamatan Plered, Weru, Gunungjati, Ciwaringin, Arjawinangun, Gempol, Klangenan, Panguragan, hingga Depok.

Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Samsul Huda, mengatakan banjir dipicu oleh curah hujan tinggi dengan durasi lama yang terjadi sejak Sabtu sore hingga malam hari.

Kondisi tersebut diperparah oleh hujan di wilayah hulu, khususnya Kabupaten Kuningan, yang menyebabkan debit sungai meningkat drastis.

“Curah hujan tidak hanya terjadi di wilayah Cirebon, tetapi juga di daerah hulu. Akibatnya beberapa sungai meluap dan air masuk ke permukiman warga,” ujar Samsul, Senin (15/12/2025).

2. Evakuasi lansia dilakukan di titik banjir terparah

IMG-20251215-WA0015.jpg
Banjir meluas melanda wilayah barat dan utara Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama berjam-jam

Salah satu lokasi dengan dampak terberat berada di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun. Di kawasan perumahan padat penduduk, ketinggian air mencapai sekitar satu meter, memaksa petugas melakukan evakuasi terbatas terhadap warga rentan.

Tim BPBD dikerahkan menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi sejumlah lansia ke lokasi yang lebih aman. Proses evakuasi difokuskan di titik-titik dengan genangan tinggi dan arus air yang masih bergerak.

“Prioritas kami adalah keselamatan warga, terutama lansia. Evakuasi dilakukan karena air masih bertahan cukup tinggi,” kata Samsul.

Hingga Senin pagi, BPBD memastikan hanya sebagian kecil warga yang harus mengungsi. Mayoritas warga memilih bertahan di rumah sambil menunggu air surut.

3. Warga keluhkan banjir berulang dan akses terputus

IMG-20251215-WA0015.jpg
Banjir meluas melanda wilayah barat dan utara Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama berjam-jam

Warga setempat mengungkapkan banjir bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut. Tardi (45), warga Jungjang Wetan, mengatakan banjir kali ini merupakan yang ketiga, namun dampaknya paling parah.

“Air naik sangat cepat dan langsung masuk ke rumah. Banyak barang tidak sempat kami selamatkan,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Nurhayati (38), warga lainnya. Ia mengaku setiap hujan deras turun dalam waktu lama, warga selalu diliputi kekhawatiran. “Banjir terus berulang. Kami berharap ada penanganan serius agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.

BPBD menyebut luapan Sungai Sigranala menjadi salah satu penyebab utama banjir di Jungjang Wetan. Luapan sungai tersebut juga memutus Jalan Nyi Mas Gandasari, jalur penghubung antara Kecamatan Arjawinangun dan Suranenggala, sehingga mobilitas warga lumpuh sementara.

BPBD Kabupaten Cirebon masih melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi potensi banjir susulan, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Farhan Warning ASN Bandung, Jangan Salahgunakan Jabatan

15 Des 2025, 11:34 WIBNews