Banjir Kabupaten Subang, Jalan Menuju Pamanukan Lumpuh

09 Feb 2021, 07:11 WIB

Default Image IDN

Bandung, IDN Times - Banjir besar terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Senin(8/2/2021). Salah satu banjir terparah terjadi di akses jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang.

Kapolres Subang AKBP Aries Kurniawan mengatakan, hujan deras yang melanda wilayah Subang mengakibatkan banjir di sejumlah titik dan salah satunya berada di Jalan Otista. Akses lalu lintas di ruas tersebut lumpuh total setelah air menggenangi badan jalan setinggi 60 centimeter.

"Akses Jalan di Pamanukan masih terendam banjir, saat ini juga arus lalu lintas belum bisa dilewati, terutama di bawah flyover," ujar Aries saat dihubungi IDN Times, Senin (8/2/2021).

1. Air menggenang setinggi dada orang dewasa

Default Image IDN

Aries mengungkapkan, tinggi air yang merendam di Jalan Otista sempat setinggi dada orang dewasa. Sementara, sejumlah warga yang terdampak banjir saat ini sudah dipindahkan ke posko pengungsian sementara.

"Sejauh ini belum ada korban jiwa dan sudah dievakuasi termasuk di desa dan ada satu dua yang masih di sana," ungkapnya.

2. Akses Jalan Otista lumpuh total

Default Image IDN

Ia menambahkan, polisi dan petugas gabungan lainnya saat ini masih melakukan evakuasi. Untuk warga yang hendak melewati Jalan Otista menuju Pamanukan disarankan untuk menahan diri dan menunggu banjir reda.

"Ruko sekitar jembatan itu tidak bisa di lalui itu yang di Jalan Otista di bawah flyover. Kami siapkan posko dan kami buat dapur umum," katanya.

3. BPBD Jabar sebut ada beberapa kecamatan lainnya yang turut terdampak banjir

Default Image IDN

Sebelumnya, Kapuadalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Budi Budiman mengatakan bahwa ada beberapa Kecamatan di Kabupaten Subang yang terdampak banjir. Akibat kejadian ini 66 rumah termasuk ruko terendam air.

Selain itu, berdasarkan data sementara petugas di lapangan, tercatat ada 82 keluarga yang terdampak dalam kejadian banjir ini.

"Banjir dikarenakan hujan deras dengan intensitas tinggi, yang menyebabkan saluran air tidak menampung debit air yang tinggi. Sehingga meluap ke pemukiman warga," ujar Budi, Senin (8/2/2021).