Alasan Dedi Mulyadi Keluarkan Kebijakan Unik di Awal Menjabat Gubernur

24 Mar 2025, 09:37 WIB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Menhut Raja Juli saat diwawancarai di Puncak Bogor, Sabtu (22/3/2025). (Istimewa).

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan yang mendapatkan sambutan baik di masyarakat. Bahkan, beberapa kebijakannya juga tergolong langsung cepat dieksekusi.

Beberapa kebijakan tersebut antara lain pembongkaran tempat wisata, penghapusan tunggakan dan denda pajak kendaraan bermotor, pemberian kompensasi bagi pemilik kendaraan tidak bermotor, serta pembebasan lahan di sempadan sungai.

"Kebijakan ini muncul secara spontan dalam pikiran saya, lalu segera saya laksanakan," ujar Dedi, diikutip, Senin (24/3/2025).

1. Ide spontan lebih cepat dieksekusi

Menhut Raja Juli bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sat diwawancarai usai menanam 50.000 pohon secara simboils di Puncak Bogor, Sabtu (22/3/2025). (Istimewa).

KDM sapaan akrab Dedi Mulyadi mengatakan ide yang muncul secara spontan sebaiknya tidak ditunda agar dapat segera direalisasikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Menurutnya, pola pikir seperti ini juga diterapkan oleh negara-negara maju.

"Ide yang muncul secara spontan jangan pernah ditunda agar hambatan dalam merealisasikannya tidak semakin banyak. Itulah cara berpikir yang diterapkan oleh negara-negara maju," ungkapnya.

2. Penghapusan denda kendaraan bermotor disambut baik

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bersama Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. (IDN Times/Imam Faishal)

Ia pun mendorong para kepala daerah di Jawa Barat agar tidak ragu dalam mengeluarkan kebijakan spontan yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.

"Sikap ini harus dimiliki oleh setiap pemimpin dan birokrat," ucapnya.

Salah satu contoh kebijakan spontan yang berhasil memberikan dampak signifikan adalah penghapusan tunggakan dan denda pajak kendaraan bermotor. Kebijakan ini berhasil meningkatkan pendapatan pajak secara signifikan.

3. Pola pikir Dedi Mulyadi berbeda

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, pendapatan pajak meningkat sebesar Rp5,5 miliar, dari sebelumnya Rp19 miliar menjadi Rp25 miliar. Kenaikan ini berasal dari pembayaran pajak 50.300 kendaraan bermotor dalam sehari setelah kebijakan tersebut diterapkan.

"Saya berpikir, daripada menunggu orang membayar Rp2 juta tanpa kepastian, lebih baik mendapatkan pemasukan langsung sebesar Rp250 ribu," kata Dedi.