3 Kereta Api Daop 2 Terdampak Gempa Bumi Kabupaten Bandung

Bandung, IDN Times - Sebanyak tiga kereta api Daop 2 Bandung terdampak bencana gempa bumi darat dengan magnitudo 4.2 yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung, Rabu (1/5/2024), pukul 10.06 WIB.
"Total ada tiga KA (Kereta Api) yang terganggu dampak gempa tersebut, yaitu: KA 363 ( CL Bandung Raya), KA PLB 7014 ( Malabar) dan KA 240 ( Pasundan)," ujar Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi saat dikonfirmasi.
1. Tindakan cepat dilakukan agar menjaga keamanan

Ayep mengatakan, pada saat kejadian Daop 2 Bandung langsung memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) pada beberapa kereta api. Adapun hal itu dilakukan untuk memastikan jalur yang akan dilewati aman dan tidak ada kendala.
"Tindakan cepat tersebut untuk memastikan tidak adanya kerusakan baik pada jalan rel, atau struktur jembatan yang ada di wilayah Daop 2 Bandung, serta guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan kereta api," jelasnya.
2. Daop 2 Bandung meminta maaf atas perhatian ini

Lanjut Ayep, setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh, pada Rabu, 01 Mei 2024 pukul 10.19 WIB seluruh lintas Daop 2 Bandung dinyatakan aman untuk dilalui. Dia memastikan, seluruh perjalanan kereta api aman setelah peristiwa gempa bumi.
Ayep menambahkan, di samping lintas jalan rel, tidak ada dampak kerusakan di stasiun akibat gempa tersebut.
"Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat," katanya.
3. Gempa bumi dipastikan dipicu dari aktivitas sesar Garsela

Sebelumnya, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan Magnitudo 4,2. Episenter terletak pada koordinat 7.2 LS dan 107.57 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km Tenggara Kabupaten Bandung-Jabar pada kedalaman 4 kilometer.
"Jenis dan Mekanisme Gempabumi: dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garut Selatan," kata Hartanto.
Lanjut Hartanto, berdasarkan pantauan terkahir, hingga pukul 10.28 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 kali aktivitas gempabumi susulan.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.