Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3.000 Calon Petugas Haji Jabar Diseleksi, Kemenhaj: Tidak Ada Titipan!

IMG_20251021_132448.jpg
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah Jawa Barat, Boy Hari Novian (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Kemenhaj Jabar membuka seleksi 3.000 calon petugas haji tahap 1 secara transparan dan akuntabel.
  • Seleksi tahun ini menerapkan transparansi nilai secara real-time dan prinsip keterbukaan pada tahap dua.
  • Kuota haji di Jawa Barat mengalami penurunan, hanya tersedia 136 formasi petugas kloter dengan persaingan yang ketat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Provinsi Jawa Barat mulai membuka seleksi Petugas Haji Tahap 1 tingkat keumatan kota secara serentak. Sebanyak 3.000 calon petugas sudah mendaftarkan diri untuk mengawal jemaah haji 2026.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah Jawa Barat, Boy Hari Novian mengatakan, seleksi dibuat secara transparan dan akuntabel, sesuai arahan Menteri Haji dan Umrah mengenai peningkatan kualitas rekrutmen petugas.

"Untuk di Jawa Barat, sekitar 3.000 peserta mengikuti ujian dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota. Mereka mendaftarkan sesuai formasi petugas yang jumlahnya terbatas, baik untuk petugas kloter maupun petugas PPIH Arab Saudi," ujar Boy, Kamis (4/12/2025).

1. Proses dilakukan transparan karena peserta lolos langsung diumumkan

ilustrasi ibadah haji (pexels.com/Haydan As-soendawy)
ilustrasi ibadah haji (pexels.com/Haydan As-soendawy)

Boy mengungkapkan, yang membedakan seleksi tahun ini dengan sebelumnya yaitu penerapan transparansi nilai secara real-time. Setiap peserta dapat langsung melihat hasil ujian mereka sesaat setelah menyelesaikan tes.

"Kami umumkan siapa yang lolos Tahap 1 pada hari yang sama, tidak ada lagi menunggu besok atau dua hari kemudian. Ini untuk menghilangkan kecurigaan, memastikan tidak ada permainan di belakang," kata Boy.

Selain itu, pada tahap dua, yang mencakup CAT dan wawancara, prinsip keterbukaan juga diterapkan. Kata dia, nilai dan peringkat peserta dapat diakses publik sebagai bentuk komitmen penyelenggara untuk menjaga objektivitas.

"Kami ingin seleksi ini steril dari intervensi apa pun. Transparan, adil, dan bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.

2. Persaingan bakal ketat karena kuota hanya 136 formasi petugas kloter

-
ilustrasi haji (IDN Times/Aditya Pratama)

Kuota haji di Jawa Barat pada tahun ini mengalami penurunan. Hal ini pun berdampak pada jumlah petugas yang nantinya akan berangkat. Adapun Jabar mendapat 68 kloter, masing-masing berisi dua petugas: TPHI (Ketua Kloter) dan TPI (Pembimbing Ibadah). Total hanya tersedia 136 formasi petugas kloter.

"Karena formasinya sangat terbatas, persaingan tahun ini cukup ketat. Kami harap peserta memberi yang terbaik agar yang lolos benar-benar yang paling kompeten," kata Boy.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan kloter cukup signifikan. Tahun lalu Jawa Barat mendapatkan 86 kloter atau sekitar 170-an petugas, sementara kini hanya 68 kloter.

2. Petugas harus bisa mengawal jemaah lansia

Ilustrasi haji atau umrah. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi haji atau umrah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian, bagi peserta yang lolos, Kemenhaj Jabar menyiapkan pelatihan intensif selama sekitar sepuluh hari, mencakup aspek administratif hingga pemahaman ibadah (VKHJ).

"Kami tekankan bahwa sekitar 50–60 persen jemaah haji Jawa Barat adalah lansia. Petugas harus memiliki empati, kesabaran, dan kesiapan fisik. Mereka harus bekerja sepenuh hati," kata Boy.

Tahun ini seleksi dibuka untuk masyarakat umum. Hanya posisi Ketua Kloter (TPHI) yang masih dikhususkan bagi ASN. Untuk Pembimbing Ibadah (TPI) dan seluruh formasi PPIH Arab Saudi, masyarakat umum dapat mendaftar selama memenuhi syarat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Pemerintah Akan Kaji Kedalaman Tanah di Lima Titik untuk Proyek BIUTR

04 Des 2025, 14:29 WIBNews