106 Warga Sukabumi Diduga Keracunan Massal Usai Santap Nasi Besek

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Sebanyak 106 warga Kampung Babadan, Kelurahan dan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengalami gejala keracunan massal usai menyantap makanan dari acara haulan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, gejala keracunan mulai dirasakan warga sekitar dua jam setelah makan, seperti mual, muntah, pusing, dan diare.
Sebagian besar korban segera mendapatkan perawatan medis, dan hingga malam hari, puluhan orang sudah dilarikan ke rumah sakit.
1. Gejala muncul tiga jam setelah acara tahlilan

Camat Palabuhanratu, Deni Yudhono mengatakan, acara tahlilan digelar sekitar pada Rabu (7/5/2025) pukul 16.00 WIB di rumah seorang warga bernama Sumarna (45 tahun). Makanan yang disajikan dimasak sendiri, bukan dari katering.
"Makanan tersebut dibagikan dalam bentuk besek, dibagikan kepada warga untuk dibawa pulang dan disantap di rumah masing-masing," kata Deni, Kamis (8/5/2025).
Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, sejumlah warga mulai merasakan gejala pusing, mual, dan muntah. Secara bergelombang, warga datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis.
2. Total 106 korban, pemilik rumah juga ikut terdampak

Deni menuturkan, hingga dini hari ada sekitar 54 orang dirawat di RSUD Palabuhanratu dan 52 orang lainnya ditangani di pusat kesehatan terdekat. Tak hanya tamu undangan, pemilik rumah pun menjadi korban dalam dugaan keracunan tersebut.
"Bahkan sang pemilik rumah sekaligus penyelenggara ikut terdampak dan menjalani perawatan di posko," ujarnya.
3. Polisi dan tim kesehatan turun tangan

Pihak kepolisian dan tenaga kesehatan segera bergerak cepat. Mereka mengamankan sejumlah makanan sisa untuk diteliti di laboratorium. Makanan yang dijadikan sampel antara lain semur daging, telur rendang, sayur buncis, mie bihun, nasi, kerupuk, dan muntahan korban.
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab pasti keracunan massal tersebut. Sejumlah upaya yang dilakukan meliputi evakuasi korban, pemeriksaan saksi, serta pengamanan barang bukti makanan.
"Kami akan terus memantau perkembangan dan menyampaikan informasi lebih lanjut secepatnya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Samian.