Sering Difitnah Berpaham Komunis, PDIP Jabar Ubah Citra Lebih Islami

Berharap mendulang suara positif di pilkada serentak 2020

Cirebon, IDN Times - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat menjawab tantangan masyarakat yang kerap melabeli partai berlambang banteng itu sebagai partai anti-Islam. Dalam momentum rangkaian HUT ke-47, DPD PDIP Jabar secara serentak menggelar kegiatan perlombaan bernapas religi di setiap daerah.

Tak tanggung-tanggung. Hadiah utama yang digelontorkan yaitu paket umroh gratis dan pemberian beasiswa kepada pelajar peserta lomba. Serangkaian perlombaan seperti lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdil Quran (MHQ) dan Musabaqah Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) diikuti oleh kalangan pelajar dan santri.

1. Sambut pilkada serentak, melawan tudingan partai anti-Islam

Sering Difitnah Berpaham Komunis, PDIP Jabar Ubah Citra Lebih IslamiIDN Times/Wildan Ibnu

Wakil Ketua Bidang Perempuan Anak dan Kesehatan DPD PDIP Jawa Barat, Noor Rafiqa mengatakan, kegiatan perlombaan religi ini diadakan serentak di setiap daerah di Jawa Barat. Dia tidak menampik, jika kegiatan lomba religi itu bertepatan dengan momentum Pilkada serentak 2020 pada September mendatang.

Dia berharap, dengan mengadakan rangkaian perlombaan islami, partainya bisa mendapatkan kesan positif guna mendulang suara masif. Menurut Rafiqa, peringatan HUT ke-47 PDI Perjuangan ini memiliki gerakan perjuangan sendiri untuk melawan tudingan bahwa PDIP merupakan partai yang anti-Islam, terlebih partai komunis.

"Kegiatan semacam ini (lomba islami) sudah 40 persen terselenggara di kota kabupaten di Jawa Barat. Kami ingin menunjukkan bahwa kami (PDIP) juga religius. Karena selama ini banyak yang menuding bahwa PDIP itu partai yang anti-Islam, bahkan dicap partai komunis," katanya saat berkunjung di kantor DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Selasa (18/2).

2. Inisiasi Ketua DPD PDIP Jawa Barat

Sering Difitnah Berpaham Komunis, PDIP Jabar Ubah Citra Lebih IslamiJajaran pengurus DPD PDIP Jabar dan DPC PDIP Kab. Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Rafiqa menjelaskan, HUT ke-47 PDI Perjuangan diisi dengan perlombaan bernapaskan religi itu merupakan inisiasi dari Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono. Melalui momentum hari jadi, partai besutan Megawati Soekarnoputri ingin mengenalkan kepada generasi muda, khususnya pelajar dan santri bahwa PDIP bukanlah partai yang anti-Islam.

Bahkan, Rafiqa menegaskan, PDIP merupakan partai nasionalis yang religius. Untuk itu, HUT ke-47 PDIP di Jawa Barat diisi dengan serangkaian perlombaan religi yang diikuti oleh ratusan santri dan pelajar di masing-masing daerah.

"Peserta yang menang di daerah dilombakan di tingkat provinsi. Hadiah utamanya yaitu umroh dan beasiswa," tuturnya.

3. Mendekatkan diri dengan masyarakat

Sering Difitnah Berpaham Komunis, PDIP Jabar Ubah Citra Lebih IslamiSantri mengikuti lomba baca kitab kuning di HUT ke-47 PDIP Kab. Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Sementara itu Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia menyampaikan, pelaksanaan HUT ke-47 partainya diisi dengan berbagai lomba bernuansa Islami untuk memotivasi bakat pelajar dan santri dalam menghafal Al-quran dan kitab kuning.

Kegiatan itu dilaksanakan selama empat hari, dari Minggu hingga Rabu (16-19/2). Selain disambut antusias oleh peserta, kegiatan semacam ini disambut antusias para kader DPC PDIP Kabupaten Cirebon. Selain perlombaan, HUT ke-47 ini disemarakkan dengan kegiatan semaan quran, khitanan massal, seminar dan donor darah.

"Peringatan HUT PDIP ini lain dari biasanya. Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat Cirebon dengan kegiatan sosial keagamaan," ujarnya.

4. Merepresentasikan nilai ketuhanan dan kebangsaan

Sering Difitnah Berpaham Komunis, PDIP Jabar Ubah Citra Lebih IslamiSantri mengikuti lomba baca kitab kuning di HUT ke-47 PDIP Kab. Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Terpisah, Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Imron Rosyadi mengatakan, perayaan HUT tahun ini berbeda dengan perayaan pada tahun sebelumnya. Menurutnya, dipilihnya kegiatan sosial dan keagamaan ini untuk mencari keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan akhirat.

Keseimbangan yang dimaksud, kata Imron, untuk merepresentasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Indonesia yakni Pancasila. Setidaknya, sebagai kader partai harus mengimplementasikan nilai ketuhanan dan kebangsaan.

"Perayaan kali ini sangat berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, karena kita mencari keseimbangan antara duniawi dan akhirat," kata Imron.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya