Dilukai Gerombolan Bermotor, Polisi Buru Pembacok Anak Tokoh Sukabumi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sukabumi, IDN Times – Polisi Resor Sukabumi Kota saat ini tengah memburu gerombolan pemotor yang hampir dipastikan sebagai pelaku pembacokan anak daripada tokoh masyarakat Sukabumi, Dankih A.S. Nuklir. Pembacokan itu terjadi pada Selasa (4/2) sekitar pukul 01.00 WIB.
Bagaimana sebenarnya peristiwa itu terjadi?
1. Polisi masih memburu pelaku
Kepala Polres Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Besar Wisnu Prabowo, membenarkan bahwa aparat tengah memburu para pelaku. Namun, ia belum dapat memastikan bahwa identitas gerombolan bermotor itu tergabung dalam satu geng motor.
"Soal kejadian penganiayaan di Warudoyong, Sukabumi, kami masih mencari pelaku dengan beberapa petunjuk,” kata Wisnu, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (4/2).
2. Bagaimana peristiwa terjadi?
Pada Selasa (4/2) tengah malam, pemuda bernama Berlian Nata Sindu (21 tahun), putra daripada Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila (PP) Sukabumi, Dankih diserang oleh sekelompok pemuda bermotor. Peristiwa tepatnya terjadi di Jalan Benteng, Kampung Babakansirna, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Setelah diserang, Berlian langsung dilarikan ke ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin untuk dirawat. Menurut informasi yang diterima, ia mengalami luka sabetan senjata tajam di beberapa area tubuhnya.
3. Cukup percayakan pada kepolisian
Mengingat yang menjadi korban merupakan putra daripada tokoh masyarakat sekitar, Wisnu berharap peristiwa itu tak memancing emosi masyarakat. Ia mengimbau agar masyarakat memercayakan penanganan kasus kriminal itu kepada aparat kepolisian.
"Percayakan pada kami, karena ini sedang dilakukan pengejaran,” ujarnya.
4. Sang Bapak mengimbau agar tidak main hakim sendiri
Di sisi lain, Dankih mengaku geram akibat ulah sekelompok pemuda yang mencelakai anaknya. Meski demikian, ia tidak menyarankan masyarakat untuk bertindak anarki melainkan memercayakan penanganan hukum pada kepolisian.
"Sebagai warga negara kami meminta perlindungan dari aparat keamanan, jangan sampai kejadian ini berlarut-larut, karena sudah terjadi puluhan kali,” kata dia.
Imbauan itu muncul karena Dankih khawatir masyarakat bertindak sendiri mencari para pelaku dan mencelakai mereka. "Yang kami takutkan, simpatisan saya atau pun anak saya yang akan bergerak dan mempersenjatai diri untuk mencari mereka," ujar dia.