Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan Mudik

Mengapa Asep Stroberi ramai dikunjungi?

Garut, IDN Times – Jarum jam baru menunjuk pukul 09.30 WIB, tapi pintu Rumah Makan Liwet Asep Stroberi sudah terbuka lebar. Ketika IDN Times datang berkunjung pada Rabu (22/5), di meja makan berukuran besar yang terletak di ruang utama restoran, manajemen Astro, singkatan dari Asep Stroberi, tengah berkumpul. Akhir-akhir ini mereka sibuk mempersiapkan segala hal menyambut arus mudik 2019.

Rumah Makan Asep Stroberi memang identik arus mudik. Restorannya yang terletak tepat di samping Jalan Nasional wilayah Nagreg, Kabupaten Garut, selalu dilewati puluhan ribu pemudik setiap tahunnya.

Terkait mudik tahu ini, Nasrun Umar, Manajer Operasional Asep Stroberi cabang Nagreg, mengatakan bahwa mereka telah mempersiapkan semuanya guna menyambut serbuan para pemudik 2019. “Mulai dari bahan baku, fasilitas, dan lain-lainnya kami sudah ready,” katanya.

Merujuk data yang ia kantongi, selama bulan puasa setiap tahunnya, mereka berhasil kedatangan di atas 5.000 pengunjung. “Kami melihat beberapa tahun ke belakang selalu begitu (ramai pengunjung), jadi kami harus lebih siap. Sudah enggak diragukan sih kalau Astro mah,” tuturnya.

Syahdan, apa yang membuat pengunjung tertarik menyantap hidangan Astro? Berikut hasil wawancara IDN Times dengan manajemen Astro:

1. Nasi liwet khas parahyangan

Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan MudikIDN Times/Galih Persiana

Menu unggulan Astro ialah Nasi Liwet, alias paket hidangan khas Sunda. Nasi yang ditanak dengan berbagai macam bumbu itu, dihidangkan selagi hangat.

Berbeda dengan restoran lainnya, Astro mempertahankan nilai-nilai tradisional Sunda yang terkandung dalam Nasi Liwet. Dalam satu paket Nasi Liwet, Astro menyediakan ayam goreng, ikan, gepuk, dan menu Sunda lainnya.

“Kalau restoran lain mulai memodifikasi Nasi Liwet, misalnya Nasi Liwet Domba dan lain-lain, kamu justru ingin selalu orisinal,” ujar Nasrun.

Tak hanya itu, ada pula minuman yang selalu diunggulan Astro ialah jus stroberi. Sesuai namanya, buah stroberi yang disiapkan Astro memang merupakan jenis unggulan. “Jadi dalam satu paket itu sudah termasuk jus stroberi. Sayang kalau ke sini tapi enggak cobain jusnya,” tutur dia.

2. 15 hari sebelum dan setelah lebaran

Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan MudikIDN Times/Galih Persiana

Astro memiliki perhitungan keramaian pengunjung sendiri, terlepas dari kapan pemerintah memprediksi puncak arus mudik dan arus balik saban tahunnya. Menurut Nasrun, restorannya kerap diserbu pengunjung dalam kurun waktu 15 sebelum dan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Dalam kurun waktu itu, kapasitas 700-800 kursi yang disiapkan Astro cabang Nagreg seringkali tak dapat menampung pengunjung. “Pengunjung yang enggak kebagian kursi, biasanya sebisa mungkin kami tawarkan lokasi lesehan lain. Jadi kalau pengunjung bersedia, kami siapkan lesehan di teras atau tempat-tempat lainnya yang tidak mengganggu kenyamanan pengunjung,” katanya.

3. Dari mana saja asal pengunjung Astro Nagreg?

Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan MudikIDN Times/Galih Persiana

Sebagai manajer, Nasrun sering mencatat demografi pengunjung Astro cabang Nagreg. Bukan mewawancarai langsung, pendataan Nasrun dilakukan dengan melihat pelat nomor kendaraan para pengunjung.

“Jadi, 15 hari sebelum dan setelah lebaran biasanya pengunjung berasal dari Jakarta, Bandung, dan daerah Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur),” ujar Nasrun.

Sementara di luar masa-masa mudik lebaran, Astro juga kerap kali menjadi rujukan para wisatawan domestik dan asing yang ingin mencicipi kuliner khas priangan. “Sudah sering kok kami kedatangan wisatawan Jepang, Korea, sampai negara-negara Eropa,” tuturnya.

4. Astro berdiri sejak 2004 dan maju karena rasanya

Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan MudikIDN Times/Galih Persiana

Pemilik Astro, Asep Haelusna, berulangkali menceritakan bagaimana ia dan istrinya mendirikan salah satu restoran khas Sunda itu. Menurut kisah yang didengar Nasrun, Asep telah memulai usaha kuliner Nasi Liwet sejak 2004.

“Dulu katanya Astro itu saung-saung tradisional begitu saja. Dibangun dengan pelupuh dan atapnya dari jerami. Ukurannya juga kecil, hanya ada beberapa tempat lesehan saja,” kata Nasrun.

Tempat kami berbincang adalah lokasi pertama Asep dan istrinaya berdagang. Karena memiliki cita rasa kuliner priangan timur yang khas, nama warung nasi liwet Astro Nagreg dengan cepat menyebar di telinga masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, mereka kemudian membeli lahan di sekitar lahan usaha pertamanya. Kini, di cabang Nagreg saja mereka sudah menguasai lahan sekitar 2-3 hektar. Pokoknya, kata Nasrun, pengunjung bisa pegal-pegal kalau ingin mengelilingi Astro Nagreg.

5. Di mana saja Astro bisa ditemui?

Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan MudikIDN Times/Galih Persiana

Nagreg memang menjadi lokasi Astro yang paling dikenal dibanding Astro cabang lainnya. Nasrun mengatakan, bahwa saat ini Astro sudah memiliki sebelas cabang yang rata-rata tersebar di daerah jalur provinsi Priangan Timur yakni Garut dan Tasikmalaya.

“Tiap tahun pasti Pak Haji (Asep) selalu menambah gerai,” ujarnya. Selain Nagreg, pemudik juga bisa mengunjungi Astro cabang lain seperti Cicalengka, Kadungora, Tarogong, dan Cimaragas.

Sebagai manajer, Nasrun mengaku sangat betah ikut membangun usaha milik Asep itu. Menurutnya, selain ikut melestarikan masakan khas tempat kelahirannya, sang pemilik telah mengurus para karyawannya dengan sangat baik.

Misalnya, dalam setahun, Asep memberangkatkan 30 karyawannya ibadah umroh. “Saya lupa sekarang sudah angkatan umroh ke berapa. Yang pasti, kalau senior-senior di sini pasti sudah umroh,” katanya.

Tak hanya itu, manajemen Astro juga punya agenda liburan tahunan sampai berani meliburkan operasional restorannya. “Setiap tahun 600 orang karyawan Astro berlibur. Restoran kami tutup dua hari. Kami menyewa 14 bus mewah, dan berangkat liburan. Ke mana saja, misalnya Yogyakarta atau Pangandaran,” ujar Nasrun.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya