Simulasi Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dilaksanakan Pekan Ini di Depok

Jabar ajukan tiga juta dosis vaksin covid-19 tahap pertama

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan simulasi penyuntikan vaksin COVID-19 pekan ini. Simulasi ini bakal dilakukan di Kota Depok.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, simulasi tersebut dijalankan karena bulan depan diperkirakan vaksin virus corona akan datang setelah dibeli pemerintah secara impor. Depok dipilih karena kota ini masuk dalam epicentrum COVID-19, dan penyebarannya masih tinggi di kawasa Jabodetabek.

"Jadi memang arahanya ke daerah yang epidemologinya tinggi," ujar Ridwan Kamil di Markas Kodam III Siliwangi, Senin (19/10/2020).

1. Jawa Barat ajukan tiga juta vaksin ini

Simulasi Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dilaksanakan Pekan Ini di DepokIlustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Sehingga, menurut Emil, Jawa Barat mengajukan kurang lebih tiga juta vaksin untuk daerah Bodebek. Pihaknya akan mensimulasikan kesiapan karena Bodebek memiliki 1.000 tenaga penyuntikan vaksin yang sudah dilatih.

"Sehingga kita akan simulasikan Apakah 1.000 tenaga ini memadai atau masih harus ditambah," katanya.

2. Relawan untuk COVID-19 terus ditambah dan dilatih

Simulasi Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dilaksanakan Pekan Ini di DepokIDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, Emil memastikan pihaknya sudah melatih 3.000 relawan khusus untuk penguatan sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sekaligus untuk keperluan pelacakan. Dasarnya adalah standar World Health Organization (WHO) yang menetapkan bahwa pelacakan minimal dilakukan kepada 30 untuk setiap satu orang yang terkonfirmasi COVID-19.

“Kita (Jawa Barat baru) 1 (positif Covid19) banding 6 (yang dilacak), DKI Jakarta 1 banding 8. Kita akan penuhi dengan relawan ini. Tapi, kalau dari sisi pengetesan PCR kita per minggu ini sudah memenuhi standar WHO, yakni 1 persen dari keseluruhan warga Jabar atau sudah 500 ribu tes PCR, kita akan tingkatkan upaya pengendalian upaya kapasitas testing,” jelas dia.

3. Uji klinis masih berproses

Simulasi Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dilaksanakan Pekan Ini di DepokIlustrasi. Kandidat vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Sementara itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Prof. Dr. Kusnandi Rusmil mengatakan relawan yang dibutuhkan untuk uji klinis calon vaksin dari Sinovac, China dan Biofarma sudah terpenuhi. Banyak di antara mereka sudah masuk penyuntikan tahap kedua hingga pengambilan sampel darah.

Ia memastikan bahwa sistem pengawasan berjalan baik dan dilakukan secara berkala. Sejauh ini, para relawan tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan yang berarti.

“Sinovac ini kan bekerjasama dengan banyak negara. Uji klinis masih berlangsung, belum bisa tahap produksi. Diproduksi itu kalau semua penelitian sudah rampung. Perkiraan bulan Maret (2021) selesai tahapan penelitiannya, nanti kami akan melaporkan semuanya,” kata dia.

“Kalau sudah selesai, saya lapor. Nanti Biofarma menentukan bisa produksi. Bisa dijual belikan sudah ada izin dari Badan POM. Intinya, penelitian ini harus bagus hasilnya kalau mau diproduksi. Indikatornya aman, imunnya mengandung zat anti. Efektif mencegah penyakit. Harus di atas 80 persen (dari jumlah relawan). Tapi sejauh ini belum ada laporan relawan yang mendapat keluhan (kesehatan),” ia melanjutkan.

Di sisi lain, berdasarkan siaran pers yang diterima relawan yang terdaftar sudah mencapai 1.800 orang. Banyak di antara mereka sudah mendapatkan suntikan pertama, kedua, hingga pengambilan darah.

4. 671 relawan vaksin sudah dimonitoring

Simulasi Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dilaksanakan Pekan Ini di Depokpengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menyatakan sebanyak 671 relawan yang masuk dalam tahap monitoring, 540 di antaranya sudah menjalani tahap pemeriksaan imunogenisitas, yang berfungsi untuk mengetahui apakah kekebalan relawan muncul pasca diberikan dua kali suntikan dari vaksin Covid-19.

Honesti menyampaikan, pengadaan vaksin Covid-19 untuk Indonesia, telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebanyak 170 juta jiwa, atau sekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Dengan kata lain, Indonesia memerlukan vaksin Covid-19 sebanyak 340 juta dosis dalam kurun waktu setahun.

“Program vaksinasi Covid-19 ini harus dikawal sebaik mungkin dari seluruh stakeholder, sehingga program ini dapat berjalan sesuai prosedur,” kata dia melalui keterangan tertulis.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: 17 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Per Bulan Siap Diproduksi Bio Farma 

Baca Juga: Kamu Termasuk Gak? 9,1 Juta Orang Disuntik Vaksin COVID-19 Akhir 2020

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya