Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rumah Sakit di Bandung Tambah Ruang Perawatan Kasus DBD pada Anak

ilustrasi pasien terjangkit DBD (IDN Times/Riyanto)
ilustrasi pasien terjangkit DBD (IDN Times/Riyanto)

Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, jumlah kasus orang yang dirawat di rumah sakit karena demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah. Kondisi ini membuat sejumlah rumah sakit telah menambah ruang perawatan agar masyarakat terkena DBD bisa dirawat secara intens.

"Jadi sekarang ini laporan dari para direktur rumah sakit banyak kasus DBD pada anak," ujar Anhar ditemui di Balaikota Bandung, Senin (18/3/2024).

Menurut Anhar, beberapa rumah sakit di Bandung sudah menambah ruangan yang bisa dipergunakan untuk merawat anak dengan kasus DBD. Harapannya mereka bisa dirawat agar tidak semakin parah penyakitnya.

1. Kasus DBD di Bandung tembus 1.741 dalam tiga bulan

pixabay
pixabay

Berdasarkan data Dinkes Bandung, Kasus orang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) naik signifikan pada 2024. Hingga 18 Maret suda ada 1.741 kasus DBD yang tercatat, sementara pada 2023 angka kasus DBD sepanjang tahun mencapai 1.856.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kota Bandung dr Ira Dewi Jani mengatakan, dari total orang terkena DBD pada 2024 sudah ada delapa orang dinyatakan meninggal dunia

”Jadi memang ada peningkatan kasus jika dibandingkan dengan tahun 2023 kemarin,” kata Ira.

2. Fenomena El Nino jadi penyebabnya

Ilustrasi Hujan (IDN Times/Sunariyah)
Ilustrasi Hujan (IDN Times/Sunariyah)

Ira menerangkan, penyebab tingginya jumlah orang terserang penyakit DBD adalah faktor cuaca. Fenomena El Nino dan kemarau panjang, menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti bertelur dengan baik.

”Kemarin itu kita El Nino musim kemaraunya panjang banget, sementara nyamuk aedes aegyptinya tetap bertelur, ketika nyamuk bertelur dia menempelkan ke dinding-dinding permukaan air, saat musim kemarau panjang airnya kan surut, sementar telur ini bisa bertahan sampai setahun lebih,” terangnya.

Apalagi, saat ini Kota Bandung sudah mulai memasuki musim hujan dan diprediksi penyebaran nyamuk DBD bisa lebih parah.

”Ketika sekarang masuk musim penghujan, permukaan air naik. Jadi si telur menempel di dinding-dinding itu sekarang terendam air. Begitu telurnya terendam air, telur tersebut menetas jadi nyamuk aedes aegypti dewasa yang menjadi penular virus dengue,” ungkapnya.

3. Warga diimbau berantas sarang nyamuk

ilustrasi nyamuk demam berdarah (freepik.com/jcomp)
ilustrasi nyamuk demam berdarah (freepik.com/jcomp)

Dia menuturkan, untuk menurunkan kasus ini hal yang paling memungkinkan adalah dengan giat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jangan sampai banyak bentik nyamuk yang dibiarkan karena nantinya bisa menjadi nyamuk dewasa dan membahayakan masyarakat.

"Makanya harus rajin menguras ember atau tempat tampungan air minimal seminggu sekali," kata dia.

Ira pun mempersilakan masyarakat untuk meminta bantuan voging kepada dinas kesehatan jika dirasa ada penyebaran nyamuk yang cukup banyak. Syaratnya mudah asalkan ada dua orang yang memang sudah teridentifikasi terkena DBD.

Selain itu hanya dipastikan juga memang banyak jentik nyamuk atau titik yang dianggap banyak tempat hidup nyamuk DBD.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie Sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Radiana Awangga Diperiksa Kejari Bersama Kepala Dinas Pemkot Bandung

04 Nov 2025, 14:25 WIBNews