Mayoritas Wisatawan di Bogor dan Cianjur Reaktif COVID-19 Asal Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan rapid test secara acak kepada wisatawan yang datang ke puncak Bogor dan Cipanas Cianjur. Dari hasil pemeriksaan ini dari sekitar 2.000 wisatwan yang melakukan tes, ada sekitar 69 orang yang reaktif COVID-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, mayoritas dari mereka yang reaktif tersebut berasal dari Jakarta. "Ditemukan reaktif saat rapid test massal, mayoritas wisatawan dari Jakarta," ujar Ridwan Kamil melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (22/6).
1. Jabar bakal masifkan pengetesan massal secara acak di tempat keramaian
Dengan penemuan warga yang reaktif, Pemprov Jabar segera menindaklanjutinya dengan melakukan tes swab dan pelacakan. Emil memastikan, Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jabar akan terus melakukan sidak dan pengecekan melalui rapid test secara acak selama peralihan adaptasi kebiasaan baru di tempat-tempat keramaian.
"Mari disiplin," pungkasnya.
2. Bekerja sama dengan BIN
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar operasi gabungan dan tes masif di Taman Wisata Matahari, Minggu (21/6). Sebanyak 37 dari 434 pelaku perjalanan tujuan Jabar reaktif rapid test.
Koordinator Sub Divisi Pengawasan dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Taufik, melaporkan, total 69 pelaku perjalanan reaktif rapid test dari 1.540 pengetesan di lima titik kawasan puncak.
"Mereka yang reaktif langsung melaksanakan swab test. Pemeriksaan sampel ada yang dilakukan di Labkesda Jabar, ada juga yang diperiksa di mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Dedi akhir pekan kemarin.
Pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari di lima lokasi. Pada hari pertama tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kab. Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi. Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menargetkan 400 pengetesan di setiap titik. Kemudian, menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test.
3. Ini merupakan upaya deteksi dini penyebaran virus corona
Menurut Dedi, operasi gabungan dan tes masif sebagai pendeteksian dini. Khususnya di kawasan yang ramai dikunjungi masyarakat dari luar daerah karena takutnya banyak penyebaran dari wisatawan luar kota.
"Kami antisipasi pergerakan yang masuk ke wilayah Bogor dan Cianjur. Karena Bogor dan Cianjur ini kan lintasan dan tujuan, terutama untuk wisata," ucapnya.
4. Waspada imported case di tempat wisata
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case).
"Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Jabar dan Kabupaten Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike.
Dinkes Kabupaten Bogor menerjunkan sebanyak delapan tenaga kesehatan dalam tes masif di Kawasan Puncak. Mike menyatakan, kolaborasi semua pihak amat krusial dalam penanganan COVID-19 di Jabar.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Pangandaran Contoh New Normal Sektor Pariwisata di Jabar
Baca Juga: Pandemi COVID-19 Pukul Pelaku UMKM KBB, Kemensos Bantu Kebutuhan Pokok