Antisipasi Wabah COVID-19, Pemeriksaan Pemudik ke Jabar Makin Ketat

Jokowi meminta pemda menyiapkan skema antisipasi pemudik

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan memberlakukan prosedur tetap kesehatan di terminal, bandara, dan stasiun. Bahkan pengecekan ini akan lebih ketat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) dari pemudik khususnya yang berasal dari zona merah.

“Kepada mereka yang bepergian (mudik), maka kedatangan di terminal atau di point of entry akan dilakukan pengecekan. Dan mereka yang bergejala saat itu juga, di kedatangan, akan dilakukan rapid test untuk dipisahkan dan memastikan orang yang datang adalah orang-orang yang sehat,” kata Emil melalui siaran pers, Kamis (2/4).

Menurutnya, akan ada beberapa risiko bagi warga Jabar yang memaksakan diri untuk mudik. Seperti berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) setibanya di kampung halaman dan diwajibkan untuk karantina mandiri selama 14 hari. Jika ketahuan tidak melakukan tindakan karantina diri, maka polisi akan mengambil tindakan dengan pasal membahayakan kesehatan dan keselamatan warga.

1. Saat ini sudah ada penyebaran virus yang diakibatkan para pemudik pulang kampung

Antisipasi Wabah COVID-19, Pemeriksaan Pemudik ke Jabar Makin KetatIDN Times/Debbie Sutrisno

Emil menuturkan, saat ini sudah ada beberapa kasus penularan COVID-19 akibat aktivitas mudik di sejumlah daerah di Jabar. Misalnya, salah satu orang lanjut usia di Kabupaten Ciamis yang kemudian positif corona setelah disambangi anaknya yang merantau ke Jakarta

Kemudian ada seorang suami yang kini tengah bersedih karena istrinya positif COVID-19. Istrinya bekerja di Jakarta memaksakan mudik pulang ke Bandung.

"Dua cerita ini adalah sebuah kekhawatiran yang nyata. Maka sebaiknya tidak mudik, karena sudah dijamin oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat. Sayangi orang tua kita, sayangi keluarga kita dengan tidak melakukan mudik," paparnya.

2. Ada intensif dari pemerintah bagi perantau DKI Jakarta

Antisipasi Wabah COVID-19, Pemeriksaan Pemudik ke Jabar Makin KetatIlustrasi Hindari Mudik (IDN Times

Emil pun kembali mengimbau warga Jabar yang berada di perantauan untuk tidak mudik. Selain itu, warga Jabar yang merantau di Jakarta, akan mendapatkan insentif dari Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat.

“Sehingga, kalau alasan mudik karena tidak punya uang di Jakarta, karena masalah COVID-19, itu sudah ditanggung dengan baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dan juga pemerintah pusat,” imbuhnya.

3. Jokowi siapkan alternatif ada libur pengganti Idul Fitri

Antisipasi Wabah COVID-19, Pemeriksaan Pemudik ke Jabar Makin Ketat(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas itu menyampaikan beberapa opsi kebijakan yang bisa diambil kementerian atau pemerintah daerah. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi mudik di tengah pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah mengganti hari libur nasional hari raya dengan tanggal lainnya. Kemudian, ia pun akan memberikan fasilitas arus mudik bagi masyarakat pada hari pengganti tersebut.

"Bisa juga di kemudian hari (di hari libur pengganti) menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki daerah,” katanya.

Selain itu, Presiden juga meminta penyaluran bantuan perlindungan sosial sebagai stimulus ekonomi untuk membantu warga yang bertahan khususnya yang ada di Jakarta. Hal itu sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak mudik.

“Kemudian intervensi di tengah, yaitu pembatasan pergerakan orang, skenario jaga jarak yang aman sesuai dengan protokol kesehatan. Dan dengan kedisiplinan yang kuat, saya kira akan memberikan pengaruh besar terhadap jumlah yang positif COVID-19 ini," ucapnya.

Baca Juga: Diminta Cegah Corona, Istana Perbolehkan Mudik Tapi Berstatus ODP!

Baca Juga: Jokowi Siapkan Libur Pengganti Mudik Lebaran Usai Wabah COVID-19 Sirna

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya