Warga Cianjur yang Tinggal di Zona Merah Segera Pindah Tempat

Pemerintah sudah berikan tempat tinggal baru untuk warga

Bandung, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat Cianjur yang berada di zona merah atau rawan bencana agar pindah ke tempat yang disediakan pemerintah pusat.

"Secepatnya masyarakat pindah, secara bertahap, mengingat rumah yang disiapkan di Desa Sirnagalih telah selesai," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dikutip dari ANTARA, Sabtu (21/1/2023).

1. Bangunan merupakan rumah tahan gempa

Warga Cianjur yang Tinggal di Zona Merah Segera Pindah TempatPantauan udara Kecamatan Cugenang yang terdampak parah akibat gempa Cianjur. (dok. Basarnas)

Terkait pembangunan rumah yang tidak berada di zona merah, kata dia, pemerintah menyiapkan beberapa skema, antara lain masyarakat dapat membangun atau memperbaiki rumahnya secara mandiri.

"Skema bagi masyarakat yang memiliki kemampuan bisa bangun sendiri dengan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan didampingi tim teknis dari Kementerian PUPR agar secara struktur bangunan merupakan rumah tahan gempa," katanya.

2. Pembersihan puing-puing sisa gempa Cianjur masih dilakukan

Warga Cianjur yang Tinggal di Zona Merah Segera Pindah TempatEvakuasi korban gempa bumi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Cianjur (Istimewa)

Selain itu, masyarakat dapat melalui aplikator yang yang sudah teruji membangun rumah tahan gempa di daerah lainnya dan dapat dibantu TNI/Polri. Saat menyambangi Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023), Suharyanto mengatakan proses pembersihan puing hingga kini mencapai ribuan unit.

"Pembersihan puing hampir dua bulan ini sudah berhasil sebanyak 2.722 unit telah bersih. Kami menyiapkan alat berat 77 eskavator dan 30 dump truck. Sementara 2.584 personel dibantu masyarakat bahu-membahu dalam pembersihan puing," katanya.

3. BNPB tegaskan pembersihan puing dibiayai oleh pemerintah

Warga Cianjur yang Tinggal di Zona Merah Segera Pindah TempatEvakuasi korban gempa bumi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Cianjur (Istimewa)

Suharyanto menambahkan, bagi rumah yang tidak bisa diakses menggunakan alat berat, pemerintah tetap berupaya untuk melakukan pembersihan secara manual dengan tenaga manusia.

"Pembersihan puing dibiayai oleh pemerintah, tidak dibebankan pada masyarakat. Jika ada yang meminta imbalan, masyarakat dapat melaporkan," kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jabar Buat 20 Unit Rumah Berteduh untuk Korban Gempa Cianjur

Baca Juga: DLH Bandung Berharap Pemprov Jabar Segera Aktifkan TPA Legok Nangka

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya