Polda Jawa Barat Turunkan Sabara dan Brimob untuk Siaga Bencana

Personel dan peralatan tanggap bencana sudah disiapkan

Bandung, IDN Times - Polda Jawa Barat akan menurunkan satuan tugas (Satgas) untuk membantu dalam mengantisipasi terjadinya persoalan bencana alam di wilayah Jawa Barat. Hal tersebut dilakukan setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena alam yang bakal terjadi hingga akhir tahun nanti.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi, Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, yang akan terlibat dalam satgas tersebut adalah dari satuan Sabhara dan juga Brimob. Kedua satuan tersebut akan bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat.

"Sabhara dan juga dari Brimob nantinya bergabung dengan BPBD untuk antisipasi bencana alam," ujar Trunoyudo, saat ditemui di Bandung, Selasa (22/10/2019).

1. Satgas dibuat berdasarkan evaluasi

Polda Jawa Barat Turunkan Sabara dan Brimob untuk Siaga Bencanapixabay.com/Cabrasjoan

Trunoyudo menjelaskan, alasan harus dibentuknya satgas kebencanaan, tak lain hal tersebut berdasarkan hasil dari evaluasi peristiwa sebelum-sebelumnya. Wilayah Jawa Barat setiap musim hujan kerap kali dirundung bencana alam

"Untuk kerawanan di Jawa Barat secara geografis tentunya di warnai tanah longsor dan juga banjir ini tentunya jadi perhatian bersama," katanya.

2.Tidak hanya dengan BPBD tapi juga dengan TNI

Polda Jawa Barat Turunkan Sabara dan Brimob untuk Siaga BencanaIlustrasi TNI (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Trunoyudo menambahkan, dalam mengaplikasikanya nanti, Satgas Kebencanaan akan bergabung dengan instansi lainnya seperti TNI, BPBD dan unsur lainnya. Bahkan dikatakan dia, Polda Jawa Barat telah siapkan personel dan peralatan tanggap bencana.

"Perlengkapan dan peralatan Sabhara baik personel dan kompetensinya sudah siap sudah di bentuk satuan unit kerja, untuk perlengkapan ada seperti perahu karet, pemotong kayu terus perlengkapan taktis dan teknis," tuturnya.

3. Angin wilayah Jawa Barat Didominasi angin wilayah Timur

Polda Jawa Barat Turunkan Sabara dan Brimob untuk Siaga BencanaANTARA FOTO/Anis Efizudin

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, berdasarkan hasil analisa BMKG, pola sebaran angin 914.4 metres pada 20 Oktober 2019, umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat masih didominasi oleh angin dari arah Timur hingga Tenggara.

"Terdapat Typhoon Negouri (980 mb) di Samudera Pasifik sebelah Timur laut Filipina dan TS Bualoi di Samudera Pasifik sebelah Timur Filipina," kata Toni saat dihubungi, Selasa (22/10/2019).

Baca Juga: Puluhan Pohon Cemara dan 1.000 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang

4. Angin kencang akan banyak terjadi di Jawa Barat

Polda Jawa Barat Turunkan Sabara dan Brimob untuk Siaga BencanaGoogle Maps

Menurutnya Perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara wilayah BBS wilayah BBS (Belahan Bumi Selatan) dan BBU (Belahan Bumi Utara) tersebut menyebabkan terbentuknya lintasan arus kecepatan angin yang kencang dalam jalur sempit di atmosfer (Jetstream).

"Kondisi ini menyebabkan peningkatan rata-rata kecepatan angin di sebagian besar Jawa Barat. Bulan Oktober 2019 beberapa wilayah Jawa Barat juga memasuki masa peralihan musim. sehingga berpotensi terjadinya cuaca ekstrim diantaranya angin kencang," pungkasnya.

Baca Juga: BMKG: Waspadai Fenomena Angin Kencang Sebagai Tanda Musim Pancaroba

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya