Horor! Positif Corona di Kota Bandung Tembus 146 Kasus Per Hari

Kenaikan kasus ini merupakan rekor Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Kasus penularan virus corona (COVID-19) di Kota Bandung terus meningkat. Bahkan, berdasarkan data pusicov.bandung.co.id per Kamis(26/11/2020) kasus positif aktif bertambah 146 kasus hanya dalam sehari.

Angka tertinggi itu dibenarkan Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara.

"Iya, sepertinya begitu (angka kasus tertinggi per hari)," ujar Ahyani saat dihubungi.

1. 111 orang dinyatakan meninggal dengan kasus positif corona

Horor! Positif Corona di Kota Bandung Tembus 146 Kasus Per HariInstagram Diskominfo Bandung

Sebelumnya, pada Maret 2020 lalu, kasus corona aktif harian di Kota Bandung tidak mencapai 100. Kemudian, dengan penambahan itu, total secara kumulatif kasus positif Kota Bandung sudah mencapai 3.185 orang.

Adapun data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung menyatakan bahwa sudah ada 111 orang yang dinyatakan meninggal dalam status terkonfirmasi COVID-19.

"Melihat temuan kasus positif meningkat karena pelacakan dan pemeriksaan laboratorium terus dilakukan. Pergerakan manusia antar daerah tidak ada pembatasan," tuturnya.

2. Wali Kota Bandung intruksikan kewilayahan perketat protokol kesehatan

Horor! Positif Corona di Kota Bandung Tembus 146 Kasus Per HariInstagram Diskominfo Bandung

Terpisah, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menambahkan, kasus positif corona di Kota Bandung marak terjadi dari klaster keluarga. Ia mengaku akan mengantisipasi hal itu dengan menegakkan protokol kesehatan di kecamatan dan kelurahan.

"Untuk klaster keluarga saya intruksikan kepada pak Sekda dan jajaran gugus tugas di kewilayahan sampai kelurahan itu, agar mereka intensif memperhatikan dinamika di keluarga," kata dia.

3. Epidemiologi kritisi cara penanganan corona Pemkot Bandung

Horor! Positif Corona di Kota Bandung Tembus 146 Kasus Per HariIlustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk diketahui, saat ini level kewaspadaan Kota Bandung masih berada di zona oranye. Namun, dengan tingginya kasus penularan COVID-19 dalam sepekan terakhir membuat level kewaspadaan berada diujung menuju zona merah.

Epidemiolog klinis dari Universitas Padjadjaran, Bony Wiem Lestari mengatakn, tingginya kasus penularan COVID-19 merupakan cara penanganan yang gagal. Sebab, kata dia, zona kewaspadaan ini harusnya bisa menurun ke zona kuning, bukan menaik ke zona merah.

"Jadi pemerintahkan sudah mengeluarkan aturan zona itu dan itu ada implikasi untuk bagaimana yang harus dilakukan perkantoran pariwisata atau di pendidikan dan itu ada implikasi tapi tidak dikerjakan," ujar Bony saat dihubungi, Minggu (22/11/2020).

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Bandung Lebih Tinggi dari Bekasi Sepekan Kemarin

4. Pemkot Bandung dinilai gagal tangani corona di zona oranye

Horor! Positif Corona di Kota Bandung Tembus 146 Kasus Per HariIDN Times/Galih Persiana

Ia juga menduga, bahwa ada ketidak fahaman pemerintah Kota Bandung tentang relaksasi yang dilakukan selama zona oranye sehingga berakibat dengan adanya perpindahan ke zona merah.

"Bandung seharusnya dengan zona oranye aktivitas bisnis harus di rem maksimum 50 persen, kemudian jam buka mal itu kita batasi karena orang buka itu kita juga engak bisa mengawasi," kata dia.

Baca Juga: Kasus Megamendung Rizieq Shihab Naik Status, Polda Cari Tersangka

Baca Juga: Bandung Darurat COVID-19, Angka Positif Rate Tinggi Melebih Batas WHO

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya