Hadir di Orasi Ilmiah Megawati, Ridwan Kamil Dapat Pelajaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Presiden ke lima Megawati Soekarnoputri resmi menyandang gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategis. Gelar itu ia dapatkannya setelah menggelar sidang senat terbuka di Universitas Pertahanan RI, Sentul, Bogor, Jumat (11/5/2021).
Dalam momentum itu, sejumlah pejabat negara termasuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo turut hadir melalui virtual. Tak hanya itu, hadir pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil di sana.
1. Orasi ilmiah Megawati diklaim Emil penuh nasihat
Emil mengatakan, orasi ilmiah yang dibacakan oleh Megawati berisi banyak ilmu yang perlu diingat dan dipelajari. Sebagai presiden ke lima, dalam kaca mata Ridwan Kamil, Megawati sudah banyak memberikan manfaat untuk masyarakat.
"Orasi ilmiah tentang 'Kepemimpinan Strategis dalam Masa Krisis' penuh nasihat mencerahkan," ujar Emil melalui keterangan resminya yang diterima, Sabtu (12/6/2021).
2. Emil berencana menulis dan mempelajari orasi ilmiah Megawati
Semua perjuangan yang dilakukan Megawati selama memimpin Indonesia banyak disampaikan melalui orasi ilmiahnya itu. Sehingga, Emil berkomitmen akan mempelajari beberapa poin penting yang sudah disampaikan oleh Megawati.
"Berencana menulis ulang intisari nilai- nilai dan pesan kebangsaan (Megawati) sebagai bekal bagi generasi baru dalam memaknai kedaulatan bangsa Indonesia," katanya.
3. Megawati sebutkan tiga poin penting pada orasi ilmiahnya
Lewat orasi ilmiahnya, Megawati menjelaskan bahwa dalam perspektif kekinian, kepemimpinan strategis setidaknya dihadapkan pada tiga perubahan besar yang mendisrupsi kehidupan manusia.
Pertama adalah perubahan pada tataran kosmik sebagai bauran kemajuan luar biasa ilmu fisika, biologi, matematika, dan kimia. Hal ini melahirkan teknologi baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya seperti rekayasa atomik.
Kedua, revolusi di bidang genetika, yang bisa mengubah keseluruhan lanskap tentang kehidupan ke arah yang tidak bisa dibayangkan dampaknya, manakala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dijauhkan dari nilai kemanusiaan.
4. Kepemimpinan bukan hanya sebagai ilmu
Ketiga, kemajuan di bidang teknologi realitas virtual, di mana seseorang dapat menikmati pengembaraan ke seluruh pelosok dunia bahkan ke luar angkasa tanpa meninggalkan rumahnya sama sekali.
"Oleh karena itulah kepemimpinan bukan hanya disebut sebagai suatu ilmu, tetapi juga sebuah seni karena sifatnya yang selalu ada dalam dialektika bersama dengan aktor-aktor lain," kata dia.
Baca Juga: Ini Kriteria Capres yang Megawati Mau untuk Pilpres 2024
Baca Juga: Airlangga Hartato-Ridwan Kamil Berpeluang Maju Pilpres 2024