Bey Tetapkan Status Jabar Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran

Kabupaten dan kota diminta waspada

Bandung, IDN Times - Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menetapkan status siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan lahan di 27 kabupaten kota di musim kemarau yang tengah berlangsung kini.

Status ini dikeluarkan berdasarkan Surat Edaran (SE) nomor 330/Kep.233-BPBD/2024 yang ditetapkan 21 Juni lalu. Bey mengatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi kekeringan di wilayah Jawa Barat akan berlangsung dalam jangka waktu lama.

"Untuk mencegah dan menangani dampak kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan akibat kekeringan perlu menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan," ujar Bey dikutip dari surat keputusan Gubernur Jabar, Selasa (30/7/2024).

1. Status ditetapkan dari 1 Juni hingga 30 September 2024

Bey Tetapkan Status Jabar Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, Bey meminta SE siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan ini bisa jadi perhatian untuk seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. Adapun satus siaga berlaku sejak tanggal 1 Juni hingga 30 September mendatang.

"Masa berlaku status siaga darurat bencana dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan penanggulangan darurat bencana di lapangan," katanya.

Bey menegaskan, seluruh sumber pembiayaan penanganan dan mitigasi siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan bersumber dari APBD Jabar. Serta sumber-sumber lain yang sah sesuai aturan.

2. Beberapa daerah jadi perhatian

Bey Tetapkan Status Jabar Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebelumnya, Bey memastikan, ancaman kekeringan akan terjadi di wilayah Pantura dan Kabupaten Bandung, hingga beberapa daerah lainnya. Hal itu diketahuinya berdasarkan data tahun sebelumnya.

"Pertama lumbung-lumbung padi seperti Indramayu, Karawang, Bogor, dan kabupaten Bandung juga kami perhatikan," ujar Bey. 

Langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah yang berpotensi terdampak kekeringan yaitu, melakukan mitigasi dengan cara pompanisasi. Bey memastikan, Pemprov Jawa Barat juga sudah mempersiapkan Hal itu untuk membantu warga yang terdampak nantinya.

"Kami sudah pompanisasi, minta agar diawasi betul distribusinya. Kami berharap betul dari pompanisasi ini," katanya.

3. BPBD Jabar temukan beberapa daerah terdampak kekeringan

Bey Tetapkan Status Jabar Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaranilustrasi kekeringan (pexels.com/pixabay)

Sementara, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan ke lokasi-lokasi yang kerap terjadi kekeringan termasuk dengan kekurangan air minum di beberapa kabupaten dan kota.

Beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebar di bagian utara dan selatan Jawa Barat. Hadi menjelaskan, berdasarkan data tahun lalu, wilayah pantura menjadi daerah yang mengalami kekeringan cukup luas. Kemudian, Bogor juga ditemukan banyak kekurangan air bersih.

"Kekeringan terjadi di wilayah Bogor meski disebut kota hujan, ada beberapa lokasi yang terjadi kekeringan jadi bukan karena hujannya tapi memang kekurangan sumber airnya. Selain itu, daerah Ciamis, Tasikmalaya dan Pangandaran tahun kemarin sempat melaporkan kekeringan," ujar Hadi saat dihubungi Selasa (16/7/2024).

Meski begitu, dalam kondisi saat ini, Hadi mengatakan, sudah ada satu laporan kekeringan yang terjadi di daerah Karawang. Sementara, untuk daerah lainnya di Jawa Barat belum terlaporkan mengalami kasus serupa.

Selain kekeringan, lanjut Hadi, karhutla juga menjadi hal yang harus di mitigasi sejak dini. Menurutnya, ada beberapa daerah yang berpotensi memunculkan bencana alam ini. Beberapa diantaranya, Majalengka, Kuningan.

Baca Juga: Rekam Jejak Acep Adang Ruhiat Jagoan PKB di Pilgub Jabar

Baca Juga: Angka Kecelakaan Tinggi, Dishub Jabar Dorong Pelajar Tertib Lalin

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya