Atalia Kamil Minta Korban KDRT Tak Ragu Lapor ke Aparat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Bunda Forum Anak Daerah (FAD Jabar), Atalia Praratya Ridwan Kamil meminta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berani melapor ke pihak berwajib dan melawan. Menurutnya, KDRT bukanlah aib yang perlu ditutupi.
"Bukan dianggap aib untuk disampaikan jadi membuat mereka malu untuk menyampaikannya, tapi penting untuk kita sampaikan bahwa kekerasan adalah kekerasan, apapun bentuknya," ujar Atalia di Gedung Sate, Rabu (9/2/2022).
1. Korban tidak berani melaporkan diri karena masih adanya patriarki
Saat ini, Atalia bilang, masih ada tindakan kekerasan yang kerap dianggap lazim dilakukan pada perempuan. Menurutnya, kondisi itu bisa terjadi di dalam kultur patriarki. Sehingga, banyak korban yang tidak berani melaporkan diri.
Untuk mendukung korban berani bicara, Atalia minta masyarakat dan keluarga terdekat untuk membuka diri dan tidak menghakimi. Ketika terdapat korban yang mengutarakan tindakan KDRT, maka perlu didukung.
"Masyarakat harus mencoba membuka diri agar korban tidak takut dulu, dan kemudian berani untuk melapor (pihak berwajib)," ucapnya.
2. Korban kekerasan harus melawan dan tidak diam
Terkait pelaporan kasus korban kekerasan, kata dia, bisa saja tidak langsung melaporkan diri kepada lembaga pemerintahan maupun lembaga masyarakat. Namun, hal itu harus dibarengi dengan menceritakan kepada orang terdekat yang dapat dipercaya.
"Contoh ada keluarga nih, mereka cekcok antara suami, dan istri maka melaporkan kepada siapa? Bisa melapor kepada orang terdekat seperti orangtua," katanya.
3. Korban harus berani speak-up
Ia berharap korban harus berani bicara dan melawan, supaya kekerasan yang terjadi tidak terus berkepanjangan dan tidak semakin memburuk. Menurutnya, ketika tidak ada perlawanan ditakutkan akan semakin fatal.
"Semua korban kekerasan harus bisa speak-up, berani melapor bahkan berani melawan kalau itu memang sangat berkaitan dengan terancamnya jiwa," kata dia.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan COVID-19, Pemprov Jabar Pastikan Oksigen Aman
Baca Juga: Pemprov Jabar Bantu Jambi Kelola Minyak dan Gas Bumi