Pidato Ridwan Kamil di Pemakaman, Sepenggal Rasa Cinta untuk Eril

Meski berat, Emil yakin Eril pergi kehendak sang pencipta

Kabupaten Bandung, IDN Times - Ridwan Kamil menyampaikan pidatonya usai prosesi pemakaman putra sulungnya yaitu almarhum Emmeril Kahn Mumtadz di pemakaman keluarga yang berada kawasan Yayasan Islamic Centre Baitulridwan, Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin(13/6/2022).

Dalam pidatonya itu, ia mengenang proses pencarian Eril yang sempat dinyatakan hilang dan tenggelam oleh otoritas Swiss. Pencarian selama 14 hari akhirnya membuahkan hasil, Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss pada Rabu (8/6/2022), dalam keadaan tidak bernyawa.

Ia mengawali pidatonya dengan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden RI Joko Widodo dan semua pihak yang membantu proses Eril hingga akhirnya bisa dimakamkan. 

Ridwan Kamil juga meminta kepada semua pihak yang masih memiliki urusan duniawi dengan Eril untuk segera menghubungi keluarga Gubernur Jawa Barat tersebut agar putranya bisa kembali ke sisi-Nya dengan baik.

Setelah itu ia menyampaikan ungkapan rasa ikhlasnya usai ditinggal pergi selamanya oleh Emmerin Khan Mumtadz. Orang yang sering akrab dipanggil Emil itu mengaktakan, akhirnya pihak keluarga telah menyadari bahwa dengan kepergian Eril saat ini maka sang pencipta Allah SWT telah mencukupkan amal-amal Eri disemasa hidupnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kehilafan almarhum putra sulungnya itu.

"Kami ikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa allah telah mencukupkan amal-amalnya untuk menitupi kemungkinan bertambah kehilafannya," ujar Emil saat menyampaikan pidato di pemakam Eril, di kawasan Yayasan Islamic Centre Baitulridwan, Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin(13/6/2022).

Meski awalnya ia pun mengaku merasa berat, namun sudah diniatkan dalam hati sejak peristiwa yang menimpa Eril tersebut ia hanya bisa berserah diri kepada sang pencipta Allah SWT.

"Mungkin akan berat tapi sudah diniatkan hati, kalau kami sudah tidak pernah lagi melihat jasadnya untuk terakhir kali, bukankan eril lahir di Newyork yang jauh disana di seberang, mengapa tidak ia wafat di swiss yang jauhnya juga tidak berbilang. Bukankah sejengkal tanah milik Allah yang menentukan segala arah pergi dan pulang," tutur Emil.

Ia pun merasa luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih cukup bagi keluarganya untuk yakin bahwa Allah SWT yang mengkehendaki kepulangan Eril.

Baca Juga: [BREAKING] Ridwan Kamil Antar Emmeril di Peristirahatan Terakhir

Baca Juga: Warga Antusias Melihat Persiapan Pemakaman Eril di Cimaung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya