Pemindahan Industri Tekstil ke Segitiga Rebana Butuh SDM Mumpuni
Tingkatkan kualitas SDM lokal agar produk industri bersaing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana memindahkan industri tekstil yang sejauh ini berada di Bekasi dan Karawang, menuju kawasan Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati). Investor baru yang akan menanamkan modalnya untuk industri padat karya ini pun kemungkinan akan diarahkan ke kawasan tersebut.
Ketua Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi) Jawa Barat, Ayi Karyana, mengatakan, pembangunan kawasan industri baru membutuhkan persiapan yang super matang. Bukan hanya dari segi daerahnya, tapi sampai sumber daya manusia (SDM) yang bisa bekerja di industri ini.
"Untuk sektor garmen misalnya, industri ini butuh banyak SDM. Kalau nanti industri sudah dibangun tapi SDM-nya tidak ada kan susah juga siapa yang mau memproduksi," ujar Ayi usai pelantikan Ikatsi Jabar, Sabtu (14/9).
1. Konsep 4.0 harus diterapkan di kawasan industri Segitiga Rebana
Dengan perkembangan saat ini yang menggunakan teknologi super canggih di sektor industri, maka SDM yang dibutuhkan juga harus mengarah ke sana. Artinya seluruh SDM harus mampu mengikuti konsep 4.0 yang diusung di seluruh belahan dunia.
Untuk menunjang kualitas SDM 4.0, dalam waktu dekat Ikatsi Jabar berencana melakukan pelatihan kepada para ahli tekstil yang ada di seluruh daerah Jabar. Dengan demikian, ketika mereka harus berpindah ke industri tekstil di kawasan Segitiga Rebana, ilmu yang dimiliki sudah baik dan mampu mengikuti perkembangan permesinan yang semakin kompleks.
"Jadi baik untuk sektor tenaga ahli dan pemasaran, produk yang dibuat juga makin bagus kualitasnya, tapi harga jual bersaing dan diterima dunia," ujarnya.
Ayi mengatakan, saat ini belum banyak para ahli industri tekstil yang mengikuti pelatihan ataupun sertifikasi secara formal. Padahal industri ini merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar di Indonesia, sehingga perbaikan SDM perlu untuk menjaga agar sektor tekstil dalam negeri mampu terus bersaing dengan industri serupa di luar negeri.
Baca Juga: Ribuan Buruh di PHK Sementara Dampak Perbaikan Sungai Citarum
Baca Juga: Perdagangan Pakaian Bekas Rugikan Industri Tekstil Dalam Negeri