TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mojang Purwakarta Olah Eceng Gondok dari Hama Jadi Barang Berguna

Tujuan utama Tanissa adalah memberdayakan masyarakat lokal

Abdul Halim/IDN Times

Purwakarta, IDN Times - Mojang di Kabupaten Purwakarta memberdayakan masyarakat untuk mengolah eceng gondok di Waduk Juanda. Gadis bernama Tanissa Puti Rahmadiva (20 tahun) itu bisa mengubah tumbuhan yang dianggap hama menjadi barang yang berguna.

Tanissa mengaku bisa membuat benda-benda seperti tatakan, tas, dan sebagainya dari bahan tersebut. "Sejauh ini (belajar secara) otodidak. Karena ingin lebih menekuni, saya berencana belajar langsung dari pengrajin eceng gondok," katanya, Selasa (9/11/2021).

Pertumbuhan eceng gondok di Waduk Juanda Kabupaten Purwakarta dinilai lebih banyak merugikan masyarakat. Tak sedikit perahu penumpang dan angkutan perikanan yang terjebak hingga menimbulkan kerugian puluhan juta rupiah.

1. Tanissa beraksi setelah persiapan bertahun-tahun

www.taskerajinanjogja.com

Gadis peraih runner-up Mojang-Jajaka Purwakarta 2021 itu sebenarnya telah mempersiapkan diri sejak lama. "Observasi dan wawancara sudah dilakukan bertahun-tahun karena saya masyarakat asli sana. Baru mulai action (memproduksi kerajinan tangan) di bulan Oktober 2021," ujar Tanissa.

Pembuatan produk kerajinan tangan itu diawali dengan pemilihan batang eceng gondok yang cukup panjang. Bagian tersebut kemudian dikeringkan dan dipipihkan sebelum akhirnya siap dianyam menjadi benda-benda bernilai ekonomis.

2. Target utama Tanissa adalah memberdayakan masyarakat

Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemampuannya itu pun dibagikan kepada masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan eceng gondok itu diklaim sebagai inisiatif pribadi.

Bahkan, mahasiswi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung itu sebenarnya tidak menargetkan penjualan produknya. "Untuk produksinya belum banyak, karena target utamanya adalah untuk memberdayakan masyarakat," kata Tanissa.

3. Pengrajin lain enggan mengolah eceng dari Waduk Juanda

ANTARA FOTO/Aji Styawan

Hingga saat ini, Tanissa memang baru melatih lima orang warga di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur. Pengolahan eceng gondok dinilai menjadi solusi untuk mengurangi populasinya sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pengolahan eceng gondok di kawasan Waduk Juanda sebenarnya telah dicoba oleh Jasa Tirta II selaku pengelola bendungan tersebut. Namun, para perajin yang sengaja didatangkan dari luar Jawa Barat tidak sanggup mengolahnya karena tidak seusai dengan standar kualitas mereka.

"Kendala pasti ada, tapi bukan menjadi hambatan dalam melanjutkan program ini. Eceng yang batangnya panjang itu lebih mudah dianyam, tapi yang pendek pun bisa meski akan lebih banyak menggunakan teknik menyambung," tutur Tanissa.

Baca Juga: Banyak Perahu Terjebak, Eceng Gondok di Waduk Juanda Tak Terkendali

Baca Juga: Eceng Gondok Nyaris Isolasi Warga dan Rugikan Bandar Ikan Waduk Juanda

Baca Juga: Mahasiswa UNY Bikin Pakan Alami Ikan Lele dari Eceng Gondok

Berita Terkini Lainnya