Sudah Pernah Coba Metode Cuci Otak, Dedi Mulyadi Sebut Terawan Unik

Dedi bela Terawan atas rekomendasi pemberhentiannya dari IDI

Subang, IDN Times - Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mendapat dukungan usai Majelis Kehormatan Etik Dokter Ikatan Dokter Indonesia merekomendasikan pemberhentiannya sebagai anggota IDI.

Dukungan itu salah satunya datang dari Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. "Dalam kehidupan ini, cara (menilai) seseorang itu dilihat dari fakta keberhasilan," katanya, Minggu (27/3/2022).

Menurutnya, pemberhentian sebagai anggota IDI tidak akan meruntuhkan kepercayaannya terhadap Terawan. Dedi terang-terangan mengaku sebagai orang yang percaya dengan metode pengobatan yang dilakukan Terawan.

1. Pembelaan Dedi bukan menyalahkan keputusan IDI

Sudah Pernah Coba Metode Cuci Otak, Dedi Mulyadi Sebut Terawan UnikWakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi (ANTARA FOTO/Istimewa)

Alasan Dedi begitu percaya karena ia sudah beberapa kali mendapatkan penanganan medis dari Terawan. Setelah membuktikan sendiri keberhasilannya, ia pun mengakui tidak akan terpengaruh oleh rekomendasi pemberhentian dari IDI.

Meskipun demikian, Dedi juga tidak mau menyalahkan keputusan IDI tersebut. "Saya tidak masuk wilayah organisasi dan akademis kedokteran, karena itu bukan bidang komisi saya," ujarnya.

2. Dedi kagumi keberhasilan Terawan sebagai dokter

Sudah Pernah Coba Metode Cuci Otak, Dedi Mulyadi Sebut Terawan UnikDok Dedi Mulyadi

Secara pribadi, Dedi mengagumi Terawan sebagai seorang dokter yang memiliki karya unik dan diklaim berhasil mengobati banyak pasiennya. Selain itu, sebagian besar pasiennya adalah masyarakat kelas menengah ke atas.

"Beliau dokter out of the box dalam menangani kesehatan. Faktanya, terawan banyak melakukan langkah yang menolong orang, baik menderita stroke, kanker, banyak yang tertolong. Banyak yang pulih," tutur Dedi meyakinkan.

Keberhasilan Terawan diklaim sebagai fakta empiris. Mengenai metodologi kedokteran yang dianggap melanggar kode etik, Dedi mempertanyakan kenapa hal itu menjadi penghalang untuk berkarya.

3. Warga hingga anggota DPR diklaim antre ikut Metode Cuci Otak

Sudah Pernah Coba Metode Cuci Otak, Dedi Mulyadi Sebut Terawan UnikEks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ketika mengikuti rapat kerja dengan komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan pada 10 Desember 2020. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurut Dedi, persoalan pengobatan itu bukan hanya soal faktor fisik, tetapi juga psikologi. Terkadang, ia menilai sugesti seseorang itu lebih kuat sehingga ketika pasien baru saja bertemu dokter justru bisa sembuh dengan sendirinya.

"Jangankan terawan, orang yang punya kualifikasi akademis kedokteran, mantri saja masih dipercaya di kampung, yang hanya punya pengalaman beri obat di Puskesmas dan rumah sakit," tutur Dedi.

Karena itu, Dedi yang merupakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menyebut banyak pihak yang masih mengantre untuk mengikuti program Digital Subtraction Angiography (DSA) atau Metode Cuci Otak Terawan. Termasuk, para anggota di Komisi IV.

4. Rekomendasi pemberhentian Terawan hasil sidang MKEK 2018

Sudah Pernah Coba Metode Cuci Otak, Dedi Mulyadi Sebut Terawan UnikIDN Times/Lia Hutasoit

Sebelumnya dikabarkan IDI menyampaikan rekomendasi pemberhentian Terawan dalam Muktamar ke-31 Pengurus Besar IDI. Rekomendasi itu berdasarkan hasil sidang MKEK pada 2018 silam.

“Karena untuk mengeluarkan orang itu perlu Muktamar. Muktamar sudah menyatakan begitu, maka sekarang diminta untuk dilaksanakan,” kata Ketua IDI Aceh, Safrizal Rahman dalam keterangan persnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya